Saat menjemput anak gadisku di bandara yang baru menyelesaikan OJT di Semarang dan akan di lanjutkan lagi ke Batam.
Sepanjang jalan suasana sedikit tak bersahabat karena macet yang teramat panjang dan terpaksa mencari jalan alternatif walau jalan itu sempit.
Selama perjalanan ada yang membuat mataku sedikit tak percaya. Sebuah foto yang terpampang di profil WA. Aku kembali memutar haluan, benarkah apa yang kulihat di profil WA itu.
Wah.. baru kali ini aku melihat ada fotonya, aku tersenyum senyum. Pasti ini ada hubungan dengan foto profilku di WA.
Jadi ingat bagaimana pertengkaran yang terjadi dengan kakak angkat yang tinggal di pulau yang berbatasan dengan Batam dan Malaysia.
Aku emang keras kepala, maunya semua omongan aku dituruti dan begitu pula permintaanku. Apa salah, jika aku meminta pada dirinya untuk berkata jujur.
Mungkin 26 tahun yang lalu aku bisa memakluminya, kecemburuan istrinya padaku tak beralasan hanya karena keluarga dari kakak selalu membicarakan dan menyebut namaku bahkan setiap rumah mereka ada fotoku.
Namanya juga kakak, tapi kakak bertemu gede. Sampai memutuskan tali silaturahmi. Bagiku tak begitu masalah toh cuma dengan kakakku, bukan dengan keluarga kakakku.
Hingga kakakku mencari kembali lewat dunia maya. Setahun dia hanya memantau diriku lewat dunia maya, senang melihat adiknya bahagia, bisa tersenyum.
Kakakku tahu betul bagaimana adiknya ini bila jauh dari kakaknya. Tapi berjalannya waktu adik yang manja dan keras kepala ini telah berubah menjadi istri yang tangguh dan ibu yang super duper buat anak dan suaminya.
