Mohon tunggu...
asni asueb
asni asueb Mohon Tunggu... Penjahit - Mencoba kembali di dunia menulis

menyukai dunia menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Secangkir Kopi yang Tak Tersentuh

31 Januari 2021   22:52 Diperbarui: 31 Januari 2021   23:13 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SetiapPagi saat mentari duduk di peraduan.  Sapa manis menyapa dengan santun. Terkadang senyum mengulas.  Mengukir cerita di kanvas coklat .

Pagi berkabung, mendung menggulung. Tanpa sapa apa lagi senyum. Cerita yang tak terselesaikan .Memberi tanya akhir sebuah cerita. 

Secangkir kopi pahit  tersaji. Setiap pagi berganti dengan kopi pahit yang panas bahkan aromanya membuat  ingin menghirup segera 

Tapi ...Secangkir kopi  tak tersentuh walau aromanya menggoda hati namun dia tetap setiap menyajikan walau tak tersentuh dalam angan apa lagi nyata 

Pada rindu yang merajam raga, mengaduk pikiran dan hati, menerobos mentari dan melumatkan di bait bait puisi  perih 

Menguras asa ke asa, tak jua reda hingga terkulai, terhempas terik mentari hingga dikerumuni  semut  semut kelaparan 

Secangkir kopi pahit tak tersentuh, mengenang saat canda merengkuh bersama teriknya matahari  hingga menghabiskan cahaya embun di reremputan   

Nyanyian pelipur telah bersenandung  hadir di sela sela tawa mengurai menjadi serpihan cinta peluk tak terbilang untukmu dan diriku 

Secangkir kopi pahit tersaji hanya bisa mengenang di pelataran  bahwa kau pernah hadir dan akan tetap tersaji  

Mungkin suatu saat tersesat kembali pada secangkir kopi pahit walau tahu itu semu namun harap tetap ada.

Walau kau lupa pada secangkir kopi pahit  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun