Mohon tunggu...
asni asueb
asni asueb Mohon Tunggu... Penjahit - Mencoba kembali di dunia menulis

menyukai dunia menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary

Padamu Jingga yang Memelukku

18 Januari 2021   19:03 Diperbarui: 18 Januari 2021   19:13 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
muslimobsession.com

Entah mengapa menjelang azan berkumandang. Aku ingin bercengkrama pada jingga. Lama, lama sekali melewati jingga begitu saja.


Jingga bagaimanapun beratnya angin bertiup,hujan  yang terkadang tak dapat dikira, matahari yang memancarkan rasa nya. Engkau tetap mampu tampil dengan cantik dan menyebarkan bahagia setiap penjuru


Jingga perjalanan yang ku lalui tak seindah yang terbayang di kelopak mata. Pada sepertiga malam pun air mata tiada henti. Semua kehendakNya. Dibalik lara ada bahagia yang kan menjelang dan itu  aku yakini . Seyakin aku menantimu kala senja.

Tiap tiap lara yang menyapa saat itu pula menemukan talenta dalam diri. Perlahan lahan telusuri sebagaimana  Allah memberi pembuka jalan dan setapak demi setapak menapakinya.

Ya  Allah dari sederetan fitnah yang menebar aku tahu pertanda sayang _Mu. Kuat untuk cinta dan buah hati. Bagiku itu sudah cukup.

 Aku tak mengukur bahagia pada materi tapi berada bersama cinta dan anak anak itu bahagia yang tak terhingga yang Allah beri. 

Dua puluh lima tahun sudah melewati kegetiran kehidupan cinta. Aku yakin Allah memberi kehidupan pada cinta untuk menata hati dan jiwa kami kembali.

Jingga. Kenapa perbincangan terkadang tak mengenakan hati. Berakhir saling menyakiti. Sama ketika jingga berlalu kala malam merabat datang karena mata belumlah lelah menatap jingga.

Jingga. Manakala mata tak mampu terpejam saat imajinasi bermain pada logika kehidupan. Saat tubuh mulai merasakan lelah yang teramat sangat. 

Menghempasnya  pada latar yang terus menjadi pelampiasan saat lelah mendera.
Jingga ini bukan sebuah lomba jika harus ada yang menang maupun yang kalah. Tapi ini pilihan dan mesti dipilih. 

Jingga terkadang apa yang kita ungkapkan tak selamanya menurut kita benar atau baik. Bahkan tanpa kita sadari. Kita melukai hati orang orang yang kita sayang bahkan kita cintai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun