Mohon tunggu...
asni asueb
asni asueb Mohon Tunggu... Penjahit - Mencoba kembali di dunia menulis

menyukai dunia menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pelabuhan Terakhir

31 Oktober 2020   17:32 Diperbarui: 31 Oktober 2020   17:37 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika kau ingat setiap langkah yang kau ayunkan mungkin kau akan berpikir dengan jernih, tentang setiap peristiwa yang kita alami dari setiap episode 

Dari awal langkah kita tak pernah sama, selalu ada kerikil tajam serta  ketidaksetujuan, berulang kali kita selalu mencoba untuk menyatukan jemari seketika itu pula terlepas

Kita tidak bisa pungkiri  bias bianglala terus mewarnai bahkan kita pun tertipu dalam warna warni yang telah terpancarkan. Bahkan kita selalu terpisahkan dalam setiap keadaan

Pernah berjanji untuk bertemu di satu dermaga, namun setiap pertemuan selalu dalam dermaga yang berbeda, bahkan letih tiada tara hingga rasa untuk mengakhiri pun menjadi pilihan.

Saat ini kita telah berlabuh di dermaga yang kita pilih, bertahun tahun semua terlewati hingga dipertemukan  di dermaga yang sama ,apakah ini pertanda langkah baru 

Terhanyut dalam kenangan, panggilan sayang hingga mengenang setiap langkah perjalanan. Tersadar dari setiap perkataan ternyata kita ditakdirkan untuk tak bersama di masa ini bahkan di masa yang akan datang.

Kembalilah menuju dermaga persinggahan, lewati waktu, habiskan di setiap langkah di dermaga mu. Lepaskan jemari, saling membelakangi diri tak perlu kata perpisahan karena kita tahu takdir yang Allah beri.

Samudera lepas, 311020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun