Mohon tunggu...
Asniati
Asniati Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Surat Kabar dan Konvergensi Media

14 Juli 2018   18:33 Diperbarui: 14 Juli 2018   23:16 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

SURAT KABAR DAN KONVERGENSI MEDIA

OLEH :

ASNIATI (1600030026)

 

  •  Surat Kabar

Era digitalisasi saat ini telah memaksa semua jenis media untuk mampu berinovasi,termasuk media cetak. Karena hanya dengan mengikuti era, media cetak Koran mampu bertahan hingga saat ini atau bahkan seterusnya. Sebagi sebuah media, Koran sudah diuji sejak lama apkah bisa bertahan atau tidak.  Mulai dari kemunculan radio,televise hingga saat ini media online. Telah terbukti Koran mampu beradaptasi dengan baik karena hingga saat ini, media konvensional satu ini tidak pernah mati, dan menurut goenawan mohammad ( tempo,2 januari 2000 )Surat kabar merupakan alat pendokumentasi berbagai peristiwa aktual yang dilaporkan wartawan kata aktual mengindikasi waktu,yang kekinian didalam kehidupan masyarakat sehari hari.di waktu kekinian itu di kandung kebaruan yang diberitakan wartawan,baik kebaruan pada peristiwanya maupun kebaruan pemahaman yang tersangkut di dalamnya.

jurnalisme surat kabar ialah kegiatan jurnalistik yang memakai teknologi mesin cetak,dan format teks bahasa cetak didalam proses dan produk jurnalismenya.

koran menyediakan berbagai berita dan opini yang baru ditiap waktu.setiap hari,koran memberi tahu perkembangan baru yang terjadi dimasyarakat.berita menjadi ciri utama koran ketika hadir dimasyarakat

namun isi koran sendiri bukan hanya informasi dalam bentuk berita.koran sendiri dihidupkan oleh iklan walaupun diawal mulanya koran hidup dibeli oleh masyarakat tapi makiaan disini penerbitan koran dihidupkan oleh iklan. Dua hal itu menjadi bersaing memperebutkan khalayak.tanpa berita surat kabar tak punya daya jual.dan tanpa iklan surat kabar susah membuat berita.

kematian koran di Indonesia ternyata sudah dimulai  pada tahun 2015 sinar harapan,harian bola dan Jakarta globe menyatakan tutup. mereka tidak mampu bertahan diindusrti media cetak karena gempuran media online. namun serikat penerbit surat kabar ( sps ) sendiri yang kini berganti nama menjadi serikat perusahaan pers melakukan kajian agar media cetak bisa bertahan dan bisa bersaing kembali dengan media digital

tapi ternyata hingga saat ini masih ada koran yang bisa bertahan ditengah gempuran persaingan media.contohnya yang dilakukan oleh koran SINDO salah satu inovasi yang dilakukan ialah berupaya merencenakan perwajahan setiap edisinya.dengan perwajahan yang baik dan tidak menoton,jelas akan lebih menarik pembaca.karena sebenarnya, saingan media cetak tidak hanya sesama media cetak,saat ini saingannya juga media radio dan televisi

.selain inovasi Koran juga harus mampu menyajikan berita lebih jelas dari jenis media lainya.jika radio, televisi dan media online lebih mengutamakan kecepatan berita,Koran justru bermain pada ketetapan dan pendalaman berita.koran harus melihat sebuah berita dari berbagai sisi.jika radio televisi menguatkan what, who, where, dan when, Koran justru lebih menguatkan dengan why dan how.karena memang Koran tidak bisa memberikan informasi bersamaan dengan waktu peristiwa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun