Mohon tunggu...
Asna Umi Rohmah
Asna Umi Rohmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri KH. Achmad Shiddiq Jember, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Program Studi Pendidikan Agama Islam

Tugas Mata Kuliah Terjemah Al-qur'an

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Terjemah Al Quran dengan Menggunakan Metode An-nashr dan Prakteknya

21 Oktober 2021   22:37 Diperbarui: 21 Oktober 2021   23:01 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Metode berasal dari bahasa Yunani yakni dari kata "Meta" dan "Hodos" yang berarti cara atau rencana untuk melakukan sesuatu. Metode merupakan cara yang teratur dan berfikir untuk mencapai suatu maksud. Metode ini diwujudkan dalam rangka mengembangkan sikap mental dan kepribadian supaya peserta didik bisa menerima pelajaran dengan mudah, efektif dan dapat diterima dengan baik.

Jadi dapat difahami bahwa seorang guru  tentunya membutuhkan pengetahuan tentang metode pengajaran yang akan diberikan kepada peserta didik, karena berhasil tidaknya belajar siswa sebenarnya tergantung pada apakah metode pengajaran yang digunakan oleh guru sudah tepat atau belum. Metode merupakan suatu cara untuk melakukan bahan ajar supaya dalam kegiatan pembelajaran dapat mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Dengan begitu, bahan pelajaran yang diberikan tanpa adanya perhatian dalam penggunaan metode guru itu akan mengalami kesulitan untuk mencapai tujuan pengajaran.

An-nashr memiliki arti pertolongan, dengan arti tersebut diharapkan dengan adanya proses pembelajaran terjemah Al-qur'an selalu mendapat pertolongan dari Allah SWT. Nama An-nashr merupakan harapan akan datangnya pertolongan dari Allah SWT dan kemenangan bagi umat islam atas para musuhnya. Adanya berbondong-bondong umat untuk masukdalam agama islam secarakaffah, diampuninya dosa dan kesalahan,

sebagaimana hal itu terdapat dalam surat An-Nashr. Bahwasanya seorang peserta didik dengan adanya belajar menerjemah dan juga memahami Al-qur'an dengan menggunakan metode An-nashr ini mereka akan selalu mendapatkan pertolongan dari Allah SWT dan juga mendapatkan kemenangan yang selama ini telah dipelajari.

Jadi dapat disimpulkan bahwa metode an-nashr merupakan suatu metode atau cara yang dilakukan oleh seorang guru maupun pendidik yang diberikan kepada peserta didiknya dalam menghafal maupun mengartikan (menerjemah) Al-qur'an dari daftar kata yang sudah disediakan dengan cara yang sederhana. 

Dengan adanya metode an-nahr ini ketika belajar mengartikan semakin lama anak-anak akan semakin mudah karena sudah terbiasa dalam pembelajaran metode an-nashr tersebut.

D. Tahapan-tahapan Metode An-nashr 

Langkah-langkah atau tahapan dalam mengartikan Al-qur'an dengan menggunakan metode an-nashr ini didahului dengan materi yang ada di juz 30, kemudian jika juz 30 sudah dipelajari lalu dilanjutkan pada juz 29 pada Al-qur'an. Kedua juz terakhir dalam Al- qur'an ini dipilih karena sebagai juz yang memiliki isi kandungan terkait akidah, tidak hanya itu saja kedua juz terakhir dalam Al-qur'an ini juga secara umum ayat nya pendek- pendek. 

Ada beberapa pola yang beragam digunakan dalam metode an-nashr yaitu : 4-3-2-1 yaitu pola yang akan digunakan oleh peserta didik yang berumur 7-12 tahun. Sedangkan 3-3-2-1 yaitu pola yang digunakan oleh peserta didik yang berusia 12-15 tahun ke atas.

Adapaun teknik yang diberikan kepada muridnya supaya peserta didik itu tetap menjaga hafalannya, maka perlu adanya tahapan-tahapan yang perlu diperhatikan diantaranya yaitu sebagai berikut :
1. Pembelajaran yang dilakukan setelah 12 kali pertemuan, maka materi yang sudah selesai dipelajari perlu adanya pengulangan kembali sampai peserta didik semakin kuat hafalannya.
2. Kemudian setelah pembelajaran selama 28 kali tatap muka atau selama satu bulan pembelajaran maka peserta didik dapat mengulangi semua hafalannya.
3. Apabila sudah selesai peserta didik bisa mengulangi materi hafalan entah itu surat
ataupun ayat-ayat Al-qur'an yang masih memiliki tingkat kelemahan dalam menghafalkannya ataupun juga peserta didik bisa melihat tulisan atau catatannya kembali.

Jadi pada tahapan ini peserta didik yang belum lancar dalan menghafal ayat Al- qur'an maupun juga surat yang lainnya mereka bisa melihat catatannya kembali selama pembelajaran berlangsung yang sudah diajarkan oleh pendidik, tujuan melihat catatan ulang supaya peserta didik mengetahui mana yang salah dan mana yang benar, apabila terdapat kesalahan maka peserta didik perlu memperhatikan lagi tulisannya apabila sudah benar tetap juga menghafal supaya tidak terjadi kesalahan lagi, tidak hanya itu saja peserta didik melakukan pengulangan dalam melihat catatan supaya lebih berhati-hati lagi dalam
menghafal, menerjemahkan maupun penulisan ayat Al-qur'an supaya pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan memperoleh hasil yang memuaskan dan maksimal bagi peserta didik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun