Mohon tunggu...
Nok Asna
Nok Asna Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Senja dan Sastra.

Penikmat Senja dan Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Sepenggal Kisah di Penghujung Tahun, tentang Aku dan Labuan Bajo

3 Januari 2020   20:26 Diperbarui: 6 Januari 2020   12:23 853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri
dokpri
Seperti dihujani senja, ya, mataku menangkap bermacam senja nan indah sore itu. Sesampainya di pulau Kalong, mataku melihat ribuan kalong menyambut senja dengan suka cita. Lensa kameraku tak bisa menangkap senja seindah yang dilihat oleh mataku. Entah kenapa aku menggilai senja seperti Wiraguna menginginkan Rara Mendut menjadi permaisurinya.

Senja di Pulau Kalong (dokpri)
Senja di Pulau Kalong (dokpri)
Ketika senja berangsur ditelan malam, kami berlayar menuju pulau Padar. Gelombang-gelombang kecil membuat kapal bergoyang. Musim barat di Labuan Bajo telah tiba perlahan menunjukkan kedigdayaannya. Tapi esok, di pulau Padar, mentari telah menunggu kami.

Sunrise di pulau Padar (dokpri)
Sunrise di pulau Padar (dokpri)
Tiada yang tak butuh perjuangan, bahkan untuk mencapai puncak tertinggi pulau Padar pun harus berjuang menaiki tangga yang lumayan menguras tenaga.

pulau Padar (dokpri)
pulau Padar (dokpri)
Setelah puas menapaki pulau Padar yang dipenuhi ratusan orang, kami kembali berlayar menuju long beach, dikenal dengan pantainya yang berpasir merah muda. Barangkali sekitar satu jam kami berlayar. Jangkar dilabuhkan dan sekoci membawa kami menuju pantai yang indah, berpasir merah muda.

Di sepanjang bibir pantai, aku bisa menemukan karang yang sudah tak bernyawa berwarna merah. Karang itulah yang membuat pasir di long beach berwarna merah muda.

Long Beach (dokpri)
Long Beach (dokpri)
Aku sempat menikmati sentuhan pantai yang menyegarkan, melihat ikan-ikan berenang dan menatap karang yang dingin sepertimu. Sayonara, dan kapal kembali berlayar menuju Taka Makassar. Taka berarti timbul, sedangkan Makassar, aku belum menemukan jawabannya.

Taka Makassar (dokpri)
Taka Makassar (dokpri)
Pasir putih yang timbul dengan warna airnya membuat setiap mata yang melihat pasti jatuh hati. Aku kembali menikmati sentuhan air dan melihat kumpulan ikan kecil menari-nari penuh riang, seperti di film India yang sering kutonton.

Perjalanan berlanjut menuju pulau Siyaba. Barangkali jika beruntung, kami akan berjumpa dengan penyu. Bersama guide, aku yang tak pandai menakhlukkan air mencoba mencari persembunyian penyu.

Kulihat karang berbagai bentuk, bintang laut, bermacam ikan, dan setelah hampir menyerah karena air laut membuat perlahan badan menggigil, akhirnya berjumpalah kami dengan penyu yang sedang menikmati liburan di habitatnya.

Badan sudah menggigil, nakhoda kembali membawa kapalnya menuju pulau Sebayur. Sempat saya melihat penyu asyik berenang dalam perjalanan menuju pulau Sebayur. Jangkar ditautkan, kapal bermalam di sekitar pulau.

Kekhawatiran muncul ketika perlahan langit mengirimkan cambukan-cambukan kilat disertai gerimis. Barangkali jika badai benar-benar datang, maka tidur kami di kapal tak akan nyenyak. Rupanya langit hanya menurunkan gerimis, bukan hujan, kami beruntung malam itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun