Mohon tunggu...
Asmiati Malik
Asmiati Malik Mohon Tunggu... Ilmuwan - Political Economic Analist

Political Economist|Fascinated with Science and Physics |Twitter: AsmiatiMalik

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Menakar Kualitas 3 Calon Wapres Jokowi yang Paling Menarik

14 April 2018   22:00 Diperbarui: 15 April 2018   12:36 1364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Antara/Wahyu Putro A)

Jokowi telah resmi diajukan sebagai calon presiden dari 8 partai pendukung termasuk Partai, Nasdem, Golkar, PDIP, PPP, PSI, Hanura, Perindo, dan PKPI. Setelah itu berbondong-bondong partai menawarkan calon wakil presiden yang dianggap mampu mendukung kinerja Jokowi di periode pemerintahan berikutnya.

Wakil Jokowi di tahun 2019-2014 adalah posisi yang sangat strategis untuk meraih puncak kekuasaan di tahun pemerintahan selanjutnya. Siapapun wakil Jokowi di tahun 2019-2024 memiliki potensi yang sangat besar untuk terpilih lagi menjadi presiden diperiode berikutnya karena faktor incumbent jadi dengan mudah mengklaim hasil pembangunan adalah kontribusinya.

Meskipun posisi Jokowi untuk memenangkan pemilihan presiden di tahun 2019, akan tetapi Jokowi tetap memiliki potensi yang besar untuk memenangkan pertarungan tersebut mengingat faktor dia adalah incumbent. Oleh karena itu memilih calon Wapres yang benar-benar memiliki kualitas dan integritas sebagai pemimpin sangatlah penting.

Diantara wacana tersebut ada tiga  calon yang sangat menarik untuk dikupas peluangnya.

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

Pergerakan AHY untuk meraih R2 dapat diliat dari safari-safari politik yang dilakukankan kebeberapa partai politk termasuk ke PDIP dan ke GOLKAR. 

Peluang AHY juga menurut survey cukup baik persentase 13,9% berdasarkan hasil survei poltraking. Ini bisa dikatakan bahwa AHY memiliki peluang yang cukup besar menjadi daya tawar dari partai politik untuk ditawarkan ke Jokowi. Terlebih apabila Jowoki berhadapan dengan Prabowo, maka suara AHY bisa dianggap mampu memecah dukungan dikalangan militer sendiri.

Akan tetapi apabila AHY masuk dalam bursa Wapres dan kemudian terpilih. Itu berarti kembalinya klan SBY dalam pusaran kekuasaan paling tinggi di Indonesia. Mengingat bahwa selama ini banyak dugaan korupsi yang menyasar partai Demokrat, dan bahkan klan cikeas sendiri.

Termasuk dugaan keterlibatan klan cikeas di kasus hambalang, bailout bank Century, dan e-KTP. Dugaan negara tidak tanggung-tanggung sekitar 10.4 Triliun Rupiah. Dari kasus hambalang kerugian negara ditaksir sebesar 706 Miliar, bailout bank Century 7.4 Triliun, dan dari e-KTP sebesar 2.3 Triliun. 

Meskipun dari ketiga kasus ini masih berkutat pada dugaan yang mengarah, akan tetapi tetap saja ada dugaan indikasi yang mengarah potensi penyalah gunaan kekuasaan ketika berada pada posisi kekuasaan yang paling tinggi. Sehingga hal ini menjadikan pertimbangan yang cukup krusial mengingat apabila AHY terpilih jadi Wapres besar kemungkinan dia akan terpilih menjadi presiden ditahun pemerintahan 2024-2029.

Prabowo Subianto

Meskipun wacana pengusulan Prabowo sebagai Wapres Jokowi sudah ditolak dengan tegas oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. Akan tetapi politik itu sendiri sangat dinamis dan tidak menutup peluang bahwa itu bisa terjadi. 

Apabila kombinasi Jokowi sebagai Capres dan Prabowo sebagai wapres dari hasil survei sendiri didukung oleh 66, 9% oleh responden berdasarkan hasil survei SMRC diakhir tahun 2017. Hal ini mengindikasikan bahwa besar peluang Jokowi-Prabowo bisa memenangkan kontestasi pemilihan presiden 2019-2024. Dan bisa menjadi peluang emas buat prabowo untuk melangkah maju jadi presiden Indonesia di tahun 2019-2024 karena dengan mudah Prabowo bisa menggunakan keberhasilan program kerja sebagai incumben untuk dijadikan sebagai jualan politik dipemilihan presiden berikutnya.

Meskipun Prabowo sendiri masih dibayang-bayangngi berbagai kasus pelanggaran HAM dimasa pemerintahan Suharto. Walaupun sejauh ini juga hal ini masih dalam fase dugaan karena tidak pernah diproses secara hukum.

Syahrul Yasin Limpo

Syahrul Yasin Limpo (SYL) merupakan calon Wapres yang paling menarik diantara calon-calon laiinya.  SYL sendiri digadang-gadang melalui pintu partai Nasdem. Wacana SYL untuk maju jadi Wapres Jokowi sebenarnya sangat beralasan. Karena SYL sendiri merupakan calon yang non-jawa berasal dari Sulawesi Selatan dan dianggap berhasil menjabat sebagai Gubernur selama dua periode. 

Disamping itu hasil pemerintahannya dari segi kuantitatif cukup berhasil terlihat dari tingkat pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan termasuk wilayah nomor 2 dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia  setelah Maluku Utara sebesar 7.23% dengan kontribusi paling tinggi dari sektor Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum yang tumbuh 11,66 persen, dengan inflasi yang sangat rendah hanya 0.81% di awal tahun 2018.

Ini mengindikasikan bahwa ekonomi Sulawesi Selatan tercatat sangat bangus secara kuantitas. Hal itu sebenarnya mudah untuk dipahami karena Sulawesi Selatan merupakan pintu masuk Indonesia bagian timur. Sehingga pertumbuhan industri jasa dan arus barang dan jasa juga lebih besar masuk ke Sul-Sel ketimbang wilayah lainnya. 

Disamping itu arus pendatang dari wilayah luar Sulawesi Selatan juga cukup besar mengingat Sulawesi Selatan merupakan pusat bisnis dan pendidikan di wilayah timur indonesia.  Hal ini bisa dengan mudah menjadi bahan jualan politik dikontestasi pemilihan presiden dan menjadi daya tawar politik untuk Jokowi.

Akan tetapi pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan secara kualitas sangat tidak buruk. Terbukti dengan tingginya persentasi ketimpangan antara yang kaya dan miskin sangat tinggi, menempati posisi kedua paling tinggi se Indonesia sebesar 0.429 di tahun 2018 setelah DI Yogyakarta diangka 0,440. Hal ini dengan mudah tercermin dari tingginya tingkat kriminalitas dan jumlah penduduk miskin yang bertambah 12.9 ribu jiwa dari maret 2017 ke September 2017 menjadi 825,97 jiwa. Hal ini disebabkan konsentrasi kekayaan hanya dimiliki oleh pengusaha berwujud pejabat.

Hal ini yang menjadi kelemahan besar oleh SYL. Disamping itu SYL sering asosiasikan dengan politik dinasti. Dimana adiknya Ichsan Yasin Limpo selama dua periode menjabat sebagai Bupati Gowa, kemudian disusul kemenakannya menjadi Bupati Gowa. Dan adiknya yang lain Haris YL menjabat sebagai Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar.  

Belum lagi skandal Adnan, putra Ichsan Yasin Limpo yang menjabat sebagai Bupati Gowa dinobatkan sebagai Somba atau dengan kata lain berkedudukan diatas Raja di Gowa yang sangat ditentang oleh dewan adat.

Pengusulan SYL sebagai wapres Jokowi bisa menjadi bumerang buat Jokowi karena bisa saja mengindikasikan Jokowi memilih calon yang rentan dengan praktek politik dinasti, kolusi dan nepotisme. Tapi disisi lain SYL juga bisa menjadi daya tarik tersendiri buat kontestasi politik di pemilihan Presiden 2019-2024.

Hal itu terntu menunggu keputusan Pak Jokowi siapa yang akan dipilihnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun