Mohon tunggu...
Asmiati Malik
Asmiati Malik Mohon Tunggu... Ilmuwan - Political Economic Analist

Political Economist|Fascinated with Science and Physics |Twitter: AsmiatiMalik

Selanjutnya

Tutup

Money

Ekonomi Tumbuh Belum Tentu Masyarakat Sejahtera

14 April 2018   20:12 Diperbarui: 15 April 2018   08:42 1028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perlu diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan akan membawa pada pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi di mainstream ekonomi sendiri dapat diliat dari performa Gross Domestic Product atau (GDP) yang merupakan perhitungan pertumbuhan ekonomi dari segi pendekatan moneter.

Pendekatan konsep ini pertama kalinya diperkenalkan oleh Sir William Petty. Petty sendiri merupakan seseorang yang ahli dibanyak bidang, tapi lebih terkenal sebagai ahli  Statistik dan Politik-ekonomi berkebangsaan Inggris. Dia merupakan bapak dari Ekonomi Statistik dan Akuntasi Nasional.

Dia mengembangkan teori nilai buruh yang dia jabarkan dalam bukunya Treatise of Taxes and Contribution ditahun 1662. Dibukunya tersebut, Petty menjelaskan survei yang komprehensif tentang struktur pembiayaan publik yang didasarkan pada inovasi pembiayaan yang efisien, efektif dan berkeadilan, dan cara meningkatkan pendapatan pajak.

Pemikiran Petty kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Charles Davenant yang juga berasal dari Inggris. Davenant sendiri adalah seorang ahli Mercantilist Economy yang melihat perdagangan internasional sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi.

Pemikiran Davenant ini banyak mempengaruhi tokoh ekonomi modern termasuk Paul Krugman, yang memenangkan Nobel Prize ditahun 2008 dibidang Ekonomi atas kontribusinya terhadap teori perdagangan internasional dan ekonomi geografi baru.

Tokoh lain yang banyak mengadopsi pemikiran Petty dan Davenant adalah Simon Kuznets yang dianggap mengembangkan konsep modern GDP yang waktu itu diperuntukkan untuk Kongres Amerika ditahun 1934. Simon Kuznets sendiri  adalah seorang ahli ekonomi dan statistik yang berasal dari Rusia dan mengenyam pendidikan di Columbia University, Amerika Serikat.

Kuznets banyak meneliti pertumbuhan ekonomi serta mengembangkan metode kalkulasi besaran dan perubahan pada pendapatan ekonomi nasional yang kemudian dikenal dengan statistik ekonomi nasional. Namun Kuznets bukanlah satu-satunya pioner teori modern GDP,  ada tokoh lain seperti Paul Studenski yang mengembangkan teori GDP lebih sempurna didalam bukunya The Income of Nations ditahun 1958.

Paul Studenski menekankan pengukuran ekonomi nasional yang harus disesuikan dengan konteks waktu dan sejarah berdasarkan pada pengukuran fiscal, kebutuhan pajak, perubahan teknologi dan perubahan struktur dari transisi ekonomi pertanian ke industri manufaktur.

Penggunaan Konsep GDP dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Konsep GDP sebenarnya baru popular setelah tahun 1990 di Amerika Serikat. Konsep yang banyak dipakai sebelum itu adalah Gross National Product yang banyak dibahas secara ekstensif di tahun 1930s-1940s dan pada saat yang sama perang dunia ke II sedang berlansung.

Kenapa pendekatan GDP baru popular setelah 1990, hal itu disebabkan karena untuk menghitung besaran GDP dibutuhkan data statistik yang dikumpulkan secara admistratif oleh negara. Proses pengumpulan data ini membutuhkan banyak biaya dan tentunya tenaga yang ahli dan terpercaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun