Mohon tunggu...
Asmara Dewo
Asmara Dewo Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Pendiri www.asmarainjogja.id

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Hari Bumi Bukan Sekadar Ucapan, Tapi Tindakan Serius pada Alam

22 April 2016   21:02 Diperbarui: 22 April 2016   23:55 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alam yang dianugrahkan oleh Allah SWT pada kita, seharusnya dijaga, digunakan sebaik-baiknya untuk kelangsungan hidup manusia. Bukan malah sebaliknya, hanya karena tergoda segepok uang, kita rela merusak alam, dengan berbagai macam alasan untuk membela diri.

Nah, itu di daratan yang harus dijaga dan dilestarikan. Di perairan juga demikian, lautan Indonesia yang indah ini sayang sekali jika dirusak dengan berbagai alasan. Kemajuan negara, menumbuhkan perekonomian, membuka lapangan pekerjaan, tapi kalau merusak ekosistem laut dan darat ya percuma.

Hari ini menikmatinya, esok lusa kita malah meraup penderitaan yang panjang. Mau untung, kok jadi buntung! Kan rugi jadinya.

Indonesia adalah negara kepulauan dengan lautannya yang begitu memesona, menarik perhatian dunia. Begitu juga dengan floranya yang ada di hutan tropis kita, hewan yang dilindungi pemerintah, seperti; oranghutan, gajah, harimau, dan hewan lainnya, akhir-akhir ini jadi sorotan internasional.

Kalau kabar yang membanggakan, itu sih bagus, tapi coba kalau kabarnya buruk, hewan-hewan yang dilindungi itu semakin punah. Miris mendengarnya, kan?

Menjaga bumi, kita juga harus menjaga makhluknya. Karena bumi itu sendiri berkaitan dengan makhluk hidup. Ada banyak cara sederhana kita bisa melindungi bumi agar tetap sehat, agar tetap menjadi pijakan dan atap kita hidup. Mulailah dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar.

Kampanyekan  bahwa apapun yang merusak alam, berarti mempercepat kepunahan  makhluk hidup, tumbuhan, hewan, dan manusia itu sendiri.

Oh ya, hampir ketinggalan, banjir juga adalah masalah serius di Indonesia. Jakarta, Medan, Padang, dan kota-kota lainnya yang rawan banjir. Banjir di suatu kota itu tak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja, misalnya mengharapkan tindakan  pemerintah saja. Tapi, semua pihak lapisan masyarakat.

[caption caption="Banjir merendam Kelurahan Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Foto Kompas"]

[/caption]

Sungai salah satu penyebab bencana banjir di kota. Jadi perhatikan dengan serius sungai yang ada di tempat tinggal kita. Jangan buang sampah di sungai, bila perlu sungai itu dibersihkan, dikeruk, biar air yang yang mengalir bisa lancar. Warga dan pemerintah harus kerjasama untuk menanggulangi bencana banjir disetiap kotanya.

Alhamdulillah… saya sendiri tinggal di Jogjakarta, yang nggak pernah banjir selama  setahun lebih di sini. Dan semoga saja tidak pernah banjir. Amin. Saya selalu perhatikan setiap melewati sungai yang membelah kota ini, bisa dibilang hampir setiap sungai di sini tak ada genangan sampah di sungai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun