Tatalaksana OA dilakukan untuk meredakan gejala yang terjadi pada pasien agar pasien bisa beraktivitas normal. Tatalaksana dapat berupa non-farmakologi dan farmakologi. Tatalaksana non-farmakologi dapat dilakukan dengan melakukan fisioterapi. Hal tersebut bertujuan untuk memperkuat otot-otot di sekitar persendian, meningkatkan fleksibilitas sendi dan otot, dan mengurangi rasa sakit.
Pasien juga sangat dianjurkan untuk menurunkan berat badan yang berlebihan. Hal itu dapat dilakukan dengan menjaga pola makan. Tujuan dari diet untuk mengurangi tekanan pada sendi sehingga dapat meminimalisir rasa sakit
Tatalaksana farmakologi berupa pemberian obat-obatan seperti paracetamol, obat anti inflamasi nonsteroid (OAINS), contoh: ibuprofen, etericoxib, naproxen, obat suntik golongan kortikosteroid.
Pada tahap yang lebih lanjut dapat dilakukan operasi untuk memperbaiki atau mengganti sendi yang rusak. Metode yang dilakukan seperti total hip replacement (THR) pada OA panggul dan total knee replacement pada OA lutut
KomplikasiÂ
OA yang tidak ditatalaksana dengan baik dapat menyebabkan nyeri dan rasa tidak nyaman yang berkepanjangan. Hal tersebut dapat memicu gangguan kesehatan yang lain seperti: susah tidur, cemas berlebihan, depresi, infeksi pada sendi, avascular necrosis, dan hernia nucleus pulposus.
Pencegahan
Untuk meminimalisir komplikasi OA, pasien dapat melakukan beberapa pencegahan seperti: olahraga rutin dan aktif, istirahat yang cukup dan teratur, tidur minimal 6-8 jam, meminimalisir kecelakaan dalam berkendara, menghindari obesitas, menjaga posisi tubuh saat duduk atau berdiri