Mohon tunggu...
Askina Mega Y
Askina Mega Y Mohon Tunggu... Guru - Menikmati jeda dengan berusaha menulis

A traveler without observation is a bird without wings.” – Moslih Eddin Saadi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Manajemen Konseling ala Rasul

23 November 2017   02:35 Diperbarui: 23 November 2017   03:59 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://4.bp.blogspot.com/-co22NUpIB24/Vvy6Bst7XJI/AAAAAAAAAIQ/Q4LZSjpDBdsp39HS_T95ven3OGE4Hp4NA/s1600/1.jpg

Pendidikan pada hakikatnya merupakan salah satu upaya untuk membuat manusia menjadi insan yang lebih sempurna, paripurna. Atau disebut juga dengan insan kamil atau kaffah yang sehat baik secara lahir maupun batin, agar dapat mengimplementasikan keimanan dalam amal, ilmu dan dzikir untuk mencapai tujuan hidup bahagia dan selamat di dunia dan akhirat.

 Amanat yang tercantum dalam GBHN menyatakan bahwa hakikat pembangunan nasional Indonesia adalah membangun manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Sekolah sebagai lembaga yang menaungi peserta didik secara formal juga memiliki tanggung jawab yang besar terhadap terlaksananya tujuan pendidikan untuk mencetak peserta didik yang dapat tumbuh seccara optimal sesuai potensi dan karakteristiknya. Hal ini pula yang menjadi tujuan dari bimbingan dan konseling. Dalam hal ini, pendidikan konseling memiliki peran strategis, yakni bagaimana membentuk siswa agar dapat berkembang secara optimal.

Untuk mencapai tujuan strategis dari bimbingan konseling, diperlukan adanya manajemen bimbingan konseling yang diintegrasikan dengan nilai-nilai keagamaan, agar bukan hanya tercipta peserta didik yang optimal dalam menyalurkan potensi dan karakteristiknya. Tetapi juga mampu menjadi insan kamil dan kaffah seperti yang telah disebut diatas.

Secara istilah, manajemen merupakan segala proses perencanaan, pengorganisasian, aktualisasi, kontrol dan evaluasi yang disusun dan dilakukan dengan metode dan pendekatan tertentu. Sedangkan bimbingan merupakan arahan, pandangan, dan pengawasan terhadap individu dimana diharapkan, individu tersebut mampu mengaktualisasikan dirinya untuk memecahan berbagai masalah. Apabila diintegrasikan, dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen pendidikan konseling merupakan proses perencanaan, pengarahan, dan pengawasan terhadap suatu bimbingan untuk menginterpretasikan segala macam bimbingan agar tujuan bimbingan dan konseling dapat tercapai.

Lantas seperti apa manajemen konseling agar peserta didik mampu menjadi insan kamil dan kaffah?. Mari bergeser kepada masa kepemimpinan Rasulullah Muhammad SAW yang telah memberikan contoh manajemen konseling secara langsung. Sebagai seorang 'konselor' yang diutus untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada manusia, Rasul merupakan konselor yang mumpuni dalam memecahkan setiap masalah yang dihadapi.  Terdapat pula hadits mengenai nasihat, bimbingan dan konseling

- - . -- ( 1 / 53

Artinya: "hak seorang muslim pada muslim lainnya ada enam: jika berjumpa hendaklah memberi salam; jika mengundang dalam sebuah acara, maka datangilah undangannya; bila dimintai nasehat, maka nasehatilah ia; jika memuji Allah dalam bersin, maka doakanlah; jika sakit jenguklah ia; dan jika meninggal dunia, maka iringilah kekuburnya." (HR Muslim)

Selain karena dari pertolongan Alloh, Rasul juga menerapkan dan mencontohkan manajemen konseling yang baik dalam menyebarkan agama (red. Memberikan bimbingan).  Dalam hal perencanaan, Rasulullah merupakan konselor yang teliti. Hal ini dibuktikan dengan keputusan Rasul untuk hijrah ke kota Madinah karena dirasa lebih aman untuk umatnya.  Implementasi perencanaan terletak pada bagaimana konselor merencanakan berbagai hal untuk membuat nyaman konseli. Sehingga tahap selanjutnya dapat dilakukan dengan mudah.

Tahap pengorganisasian terlihat dari langkah-langkah yang diambil Rasul selama berdakwah maupun ketika sudah hijrah ke Madinah. Rasul mengkategorikan masyarakat dan membagi  mereka dalam berbagai kelompok sehingga memudahkan dalam pemberian bimbingan.

Selanjutnya, tahap implementasi juga dicontohkan Rasul dengan memberikan bimbingan secara halus, santun dan tetap berpegang pada hak-hak adami. Rasul memberikan bimbingan disesuaikan dengan subyek bimbingan, melihat permasalahan dengan kacamata dan pikiran yang jernih. Memberikan pemahaman disertai contoh langsung. Serta mendahulukan kepentingan bersama dan memberikan rasa aman dan nyaman kepada yang dibimbingnya. Hal ini juga harus menjadi perhatian bagi para konselor. Bagaimana menyikapi permasalahan konseli, memberikan pandangan seluas-luasnya tanpa bersikap otoriter dan tetap merasa nyaman.

Yang terakhir adalah evaluasi. Rasul sudah memberikan contoh evaluasi dengan selalu memantau dan mengawasi apa saja yang dilakukan kaum muslim dengan sering bersilaturahim. Sering melihat dan berada di dekat konseli membuat konselor tau sejauh mana konseli mampu menangkap dan mengimplementasikan bimbingan yang telah diperolehnya. Dalam bimbingan konseling sekarang, konselor dimudahkan dengan adanya instrumen pengukur keberhasilan bimbingan yang tentunya lebih praktis dan akurat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun