Mohon tunggu...
ASK
ASK Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Body Shaming? It's Not Cool At All

6 Mei 2018   08:55 Diperbarui: 6 Mei 2018   09:44 982
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Lo gendutan deh"

"Eh ko kurusan sih"

"Makan banyak nggak takut gendut?"

"Makan sedikit banget gimana mau gemuk?"

Pernah ada yang mendapatkan pertanyaan seperti itu? Atau bahkan kalian adalah salah satu diantara milyaran manusia di muka bumi ini yang bertanya hal tersebut? Pernahkah kalian berpikir pertanyaan tersebut dapat melukai perasaan seseorang? Yah, mungkin some of you guys would say "Baper banget lo", "Yaelah kan cuma pertanyaan, baper deh". Ini bukan masalah baper atau tidak baper. Beberapa orang menganggap hal itu sangat personal. Pernahkah kalian sedikit saja menjadi perasa apa yang orang lain rasakan?

Well, pernah dengar 'body shaming'? Pasti kata tersebut sudah tidak lumrah bagi sebagian orang. Menurut Kamus Oxford, Body Shaming is the act or practice of humiliating a person based on their body type by making critical and/or mocking statements about their body shape and size. Jadi intinya adalah body shaming itu adalah suatu perbuatan yang melecehkan seseorang tentang tipe tubuhnya dengan membuat pernyataan kritik atau  ejekan tentang bentuk dan ukuran tubuhnya. Sehingga menurut arti tersebut, tidak hanya ejekan namun sebuah kritik dapat menyebabkan kalian terjebak mem-body shaming seseorang. Contoh kalimat diatas adalah salah satu contoh body shaming. Iya memang itu hanya pertanyaan biasa. Iya memang mungkin kalian tidak ada niat untuk mem-body shaming seseorang dengan pertanyaan tersebut karena purely you want to ask. Namun, baiknya sekarang kurangi mempertanyakan masalah sensitif seperti itu. Simpan pertanyaan itu di dalam diri kalian sendiri.

Saya disini bukan untuk menceramahi atau apapun itu, namun saya sedih betapa banyak orang disini yang belum menyadari akan body shaming. mereka masih sesuka hati bermain kata gendut, kurus, cungkring, dan lain sebagainya. Penyakit mental disini pun juga masih belum dianggap serius. Mereka masih berpikir bahwa penyakit mental berasal dari diri orang tersebut, menganggap bahwa penyakit mental tidak perlu diobati. Namun, tidak pernahkah kalian berpikir bahwa penyakit mental bahkan bisa berasal dari orang sekitar? Bayangkan seseorang dalam proses mencintai tubuh mereka sendiri, size mereka sendiri. Namun suatu hari tiba-tiba seseorang datang dan mengatakan hal "kok lo gemukan?" apakah itu tidak akan membuat seseorang tersebut down? sedih? dan akhirnya kembali membenci tubuhnya lagi? Atau seseorang hanya ingin hidup sehat, ia makan makanan yang menurutnya cukup untuk tubuhnya sendiri. Dirinya sedang proses sangat semangat untuk menjalankan hidup sehat, lalu seseorang datang dan mengatakan "Kok makannya sedikit gimana mau gemuk?" See? Apakah orang itu akan sedih? Tentu saja. Mungkin ada beberapa dari kalian yang bertanya hal tersebut karena peduli dengan temannya. Cara kepedulian kalian bukan dengan bertanya seperti itu namun tunjukan support kalian dengan mengajak mereka hidup lebih sehat, olahraga bersama, dan lain sebagainya.

Dan sekarang, untuk kalian yang pernah mendapatkan body shaming, i know how hurt it is, i know that feeling because i've been in the situation. gettiing called as fat, getting asked why i eat a small amount of food and all. I even cried. Namun, kita sebaiknya paham, negara kita ini masih tabu untuk hal sejenis body shaming. Body shaming masih sesuatu yang aneh bagi mereka. Yang jelas what they say or what they state, let it go. Your body is your body, not theirs. You can eat how much you want because that is your right, not theirs. Yang jelas tetap cintai tubuh kalian biarpun orang mengatakan hal-hal yang kita tidak sukai. Sedih pasti, terluka apalagi, namun yang jelas tetap cintai tubuh kalian, toh you do not live to please everybody. 

Mohon maaf jika tulisan diatas sungguh seperti menceramahi kalian. Namun sekali lagi saya tidak berniat seperti itu. Saya hanya ingin body shaming ini berhenti. Karena kalian tidak tahu seberapa hebat pengaruh dari sebuah body shaming. Hal ini masih terlalu awam untuk yang lainnya. Masih terlalu asing untuk mereka. Namun saya harap dengan tulisan kecil seperti ini kalian paham akan body shaming, efek dan dampaknya, bahkan bisa lebih mencintai tubuh kalian sendiri. Bahkan di luar sana sudah terdapat campaign no body shaming. Kita pun juga harus bisa take attention and action more to stop body shaming. For the conclusion, I would like to tell: No matter what people say about your body, your body shape or even your body size, you always know that you are beautiful. You always know that you are worth it. You always know that you are charming. don't let people tell otherwise. Love your body, love your size, love yourself. You are more than the way you look.

Stop body shaming, spread love and support.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun