Mohon tunggu...
Askar Iskariot
Askar Iskariot Mohon Tunggu... Lainnya - belum bekerja

masih kecil

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Anakku Hobby Menggunting dengan Tangan Kiri

22 Desember 2022   11:04 Diperbarui: 22 Desember 2022   11:05 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Menggunting dengan tangan kiri, itulah mungkin salah satu hobby anak sulungku, setiap kali melihat kertas atau lembaran apapun yang mirip, maka dengan antusias ingin segera digunting, termasuk kalau ada paket datang, yang biasanya dibungkus kertas atau kardus, langsung saja mau digunting. Sampai duit beneran pun digunting (kalau yang ini pastinya tanpa sepengetahuan kami).

Saking senangnya itu bocah menggunting, ia punya gunting khusus, yang dinamakan olehnya sebagai gunting anak kecil. Bentuknya memang tumpul di ujungnya, tidak seperti gunting pada umumnya, kemudian ukurannya juga kecil dan cocok buat digenggam anak-anak, selain itu bahannya dari plastik sehingga lebih ringan daripada gunting besi.

Dan cara guntingnya itu, dengan tangan kiri, orang tuanya saja belum tentu bisa menggunting dengan tangan kiri. Sebenarnya tidak hanya menggunting saja, karena sebagian aktivitas itu bocah sering memakai tangan kirinya, termasuk meninju anak lain juga dengan tangan kiri, kalau ninju-meninju ini pastinya sering sekali ditegur, bahkan dimarahi oleh kami, orang tuanya.

Kalau bocah ini dianggap kidal, kelihatannya tidak juga, karena tangan kanannya juga sering digunakan. Mungkin ini yang dinamakan Ambidextrous, yang seimbang dan tidak ada yang dominan dalam pemakaian kedua tangannya.

Padahal selama ini kami tidak pernah mengarahkan anak ini lebih fokus ke tangan kiri, bahkan sebelumnya itu bocah lebih sering pakai tangan kiri, hingga karena ia lahir di lingkungan keluarga ketimuran, semua kakek-neneknya selalu mengajarinya untuk lebih banyak menggunakan tangan kanan.

Tapi kalau aku sebagai ayahnya, justru sebaliknya, membiarkan atau kadang mendorong untuk juga memakai tangan kirinya, menurutku supaya seimbang pertumbuhan otak kanan dan kirinya. Kalau yang karena sempat terinspirasi dari seorang guru beladiriku, yang pernah berpendapat untuk lebih seimbang menggunakan kedua tangannya.

Lalu apa penyebabnya si sulung ini seimbang pemakaian kedua tangannya, bahkan pernah lebih kuat tangan kirinya? Apabila penyebabnya karena dari bayi sering digendong pakai tangan kiri oleh orang dewasanya, sehingga tangan kiri si bocah yang posisinya di depan menjadi lebih sering digunakan, nampaknya tidak juga, karena adiknya juga sering digendong pakai tangan kiri, namun adiknya justru sebaliknya lebih dominan tangan kanannya dibandingkan tangan kanannya.

Apakah ini potensi tersembunyi yang dimiliki si sulung? Mungkin saja, sekarang berarti tergantung kami, orang tua dan keluarga terdekatnya serta mungkin guru-guru sekolahnya dalam menyikapi kebiasaan ini, apakah harus dihilangkan karena dianggap sebagai tangan "jelek" atau justru dikembangkan menjadi lebih baik lagi.

Mengapa aku menyebutnya tangan jelek, ini bukan perkataanku, ini dari kakek-neneknya yang menganggap tangan kanan itu tangan baik, berarti tangan kiri itu sebaliknya, dinamakan tangan jelek atau tangan jahat. Yah, tradisi yang selama ini berlaku di kalangan tua kita dan mungkin masih dilestarikan di sebagian generasi saat ini adalah lebih mengutamakan tangan kanan daripada tangan kiri, dengan berbagai alasan, termasuk mengikuti aturan agama dan adat-istiadat.

Tapi sekali lagi, kalau aku sendiri secara subyektif berpendapat bahwa penggunaan kedua tangan harus seimbang, bahkan jika ada yang tangan atau kaki kirinya lebih dominan bisa jadi itu adalah potensi emasnya yang perlu diasah lebih baik, bukankah banyak atlet hebat yang kidal, di mana tangan atau kaki kirinya dapat menjadi senjata mematikan yang membuatnya lebih hebat dibandingkan atlet lainnya yang pengguna tangan kanan.

Kembali ke si sulung, niatku sih berusaha mengasah kebiasaan tangan kirinya agar lebih baik penggunaannya, tentunya disesuaikan dengan norma yang hidup di masyarakat kita, termasuk tata cara makan dan minum dan bersalaman serta menerima sesuatu itu tetap dibiasakan dengan tangan kanan, selebihnya tangan kiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun