Seorang yang sekarat sedang memperbaiki karmanya. Bila semasa hidup tak dilakukan, takut ketika mati tiba hanyalah penyesalan. Hati yang kehausan ini mengingat semua. Bawakan aku segenggam asa sebagai penakluk waktu yang hilang sia-sia.
Kini senja membawa mu hadir, lembaran baru di balik asmara yang lampau getir. Ingatkan aku bila tak sengaja ku gores tinta, maafkan bila ada pena yang patah, ikhlaskan aku usap pipi mu yang basah, jangan biarkan aku dihinggapi karma, sebab kau lembar pengharapan yang ku inginkan utuh adanya.
Aku sadari semakin didapat semakin besar pula kau hilang, memang terkadang kepala harus mengalah pada hati, sebab daun-daun hijau akan mudah gersang, sebab yang sia-sia tak akan menemui yang sejati.
Kepada senja yang membawa mu hadir, sebagai rembulan di ruang gelap yang hampa, penghibur siluet lara seorang lelaki di ujung penantiannya.
-asj-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!