Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

pecinta traveling dan kuliner

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Desa Tutul Pusat Kerajinan Tasbih Kabupaten Jember

8 Agustus 2014   23:27 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:01 4491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_351859" align="aligncenter" width="560" caption="pintu gerbang desa tutul sebagai desa kerajinan"][/caption]

Kalau berkunjung ke Jember mampirlah ke Desa Tutul, di Kecamatan Balung Jawa Timur yang sudah  menjadi desa percontohan sentra industri kecil. Ditandai dengan banyak industri kecil dan kerajinan yang meningkatkan taraf hidup masyarakat.

[caption id="attachment_351860" align="aligncenter" width="384" caption="pengrajin tasbih sedang bekerja"]

14074895811429737319
14074895811429737319
[/caption]

Contoh kerajinan yang dihasilkan di Tutul adalah tasbih, gelang, kalung, gantungan kunci, dan keperluan rumah tangga lainnya. Kerajinan-kerajinan tersebut  sebagian besar terbuat dari kayu.

Sebagai pusat produksi kerajinan kayu berupa manik-manik gelang, kalung dan tasbih yang palingbanyak diproduksi sekarang ini berbahan kayu. Ribuan warga yang mahir membuat aneka aksesori dari kayu bisa menembus ekspor ke Cina dan dijual lokal di Banyuwanagi, Bali, Jakarta, Surabaya dan kota lainnya.

[caption id="attachment_351862" align="aligncenter" width="480" caption="kepala gantungan tasbih berbentuk tulisan arab"]

1407489651319430524
1407489651319430524
[/caption]

Data Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi menyebutkan, dari total 9.989 warga Desa Tutul, ada sekitar 1.057 orang yang berprofesi sebagai perajin. Oleh Menteri Muhaimin Iskandar dinobatkan Desa Tutul sebagai salah satu desa produktif di tanah air.

[caption id="attachment_351863" align="aligncenter" width="480" caption="butiran biji tasbih"]

14074897071895508914
14074897071895508914
[/caption]

Desa ini berjarak sekitar 25 kilometer  dari Kota Jember. Letaknya yang relatif jauh dari kawasan ekonomi perkotaan, mendorong warganya berupaya keras membangun industri dengan keahlian yang dimiliki. Tak heran, kemampuan membuat kerajinan dari kayu ibarat sudah mendarah daging bagi warga Desa Tutul.

[caption id="attachment_351865" align="aligncenter" width="360" caption="pengrajin rasbih sedang menghitung tasbih yang selesai diproduksi"]

1407489769608095579
1407489769608095579
[/caption]

Lantaran bersifat industri rumahan, kegiatan produksi dilakukan warga di rumah masing-masing. Salah satu warga yang berbisnis kerajinan tasbih selama 17 tahun, Acmad Soni (35 tahun) mengatakan pihaknya tetap eksis membuat tasbih karena pasaran stabil.

[caption id="attachment_351866" align="aligncenter" width="480" caption="kepala tasbih yg kiri untuk muslim dan yang kanan untuk buddha"]

1407489954404322498
1407489954404322498
[/caption]

Paling rame pesanan pada musim jemaah haji pulang haji untuk oleh-oleh sanak saudara. Harga tasbih kayu di Desa Tutul tergolong murah mulai Rp 30.000 per kodi sampai Rp 50.000 per kodi isi 20 biji untuk bahan kayu kukun. Sedangkan tasbih kayu paling mahal dari bahan kayu gaharu Rp 300.000 per buah untuk ukuran besar. Sedangkan per kilogramnya tasbih gaharu bisa mencapai Rp 1 juta .

[caption id="attachment_351868" align="aligncenter" width="480" caption="cara merangkai tasbih bahan kayu dikaitkan di tongkat kayu"]

14074900071290180766
14074900071290180766
[/caption]


Soni menambahkan, mayoritas warga Desa Tutul memang berprofesi sebagai perajin kayu. Perajin sering melimpahkan order kepada warga sekitar. Sekarang,Soni sudah mempekerjakan sebanyak 20 perajin di rumahnya yang sekaligus menjadi pabrik kayu pemrosesan tasbih dengan upah sekitar Rp 20.000 sampai Rp 25.000 per hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun