Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

pecinta traveling dan kuliner

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

KKN Desa Penari Hanyalah Cerita Fiktif dan Diduga Branding Sebuah Film

6 September 2019   18:11 Diperbarui: 11 September 2019   06:46 20891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tempat yg sakral untuk bersemedi (dok asita)

Eddy memastikan bahwa petilasan tersebut hanyalah setting dari sebuah cerita horor dan mistis. Tapi kejadian sebenarnya di tempat lain di desa sebelah yang sudah pasti bukan di tempat yang dianggap keramat tersebut.

"Saya sudah dua tahun disini, banyak mahasiswa KKN disini. Tapi semua mahasiswa menghormati lokasi ini. Ini tempat bertapa dan bersemedi bagi orang yang hatinya ingin damai.Cerita mistis yang viral itu hanya sebuah fiksi," imbuh Eddy dengan tegas.

Ditambahkan, pada tanggal 1 Suro adalah puncak banyaknya tamu yg datang di lokasi untuk bertapa atau bersemedi. Kedatangan tamu di puncaknya bisa mencapai sekitar 400 orang dan sekitar 80 persen adalah laki-laki.

Pada hari malam Jumat legi tamu yang datang sekitar 50 orang sehingga tempat yang terasa sakral itu sangat ditakuti untuk dibuat lokasi hal yang kurang bagus dan membuat malu masyarakat.

Menurut Subur Subowo seorang pelaku spiritual di Banyuwangi, kawasan Telaga Rowo Bayu merupakan tempat sakral tentang perjuangan para pahlawan Banyuwangi melawan penjajah. Adanya hari jadi Banyuwangi pun diambil dari kisah heroik yang terjadi di kawasan tersebut.

Dengan juru kunci, Pak Eddy yg sudah dua tahun di petilasan/dokpri
Dengan juru kunci, Pak Eddy yg sudah dua tahun di petilasan/dokpri
KKN di Desa Penari dikaitkan dengan Petilasan Prabu Tawangalun adalah sangat fiktif. Karena Pak Bowo pernah menjadi Mantri Polisi selama lima tahun di wilayah tersebut. Menurutnya tidak ada kemiripan sama sekali lokasi dalam cerita dengan lokasi di desanya.

Nur, Widya, Ayu, Wahyu, Bima, dan Anton menjadi nama yang banyak diperbincangkan dalam seminggu terakhir. Hal itu tak lepas dari kehadiran sosok mereka dalam cerita misteri "KKN di Desa Penari" dari penulis anonim SimpleMan dengan akun Twitter @simpleM81378523

Rasa mistis, horor dan penasaran netizen tersaji setiap membaca satu per satu cuitan di akun Twitter @simpleM81378523 yang ditulis mulai 24 Juni hingga September 2019 ini. Hanya pembaca dengan rasa penasaran sangat besar yang mampu rampung membaca ratusan twit tersebut. 

Tentunya rasa penasaran tersebut mampu mengalahkan rasa takut, penasaran, membuat warga media sosial penasaran adalah lokasi desa tersebut. Pengarang hanya menyebut kejadian tersebut ada di Kota B di Jawa Timur. Aneka spekulasi bermunculan.

Banyuwangi dicurigai sebagai salah satu kabupaten tempat KKN itu berlangsung. Adanya tradisi menari gandrung dan mistis yang kuat menjadi faktor penguatnya.

dokpri
dokpri
Banyuwangi memang terkenal dengan gandrung. Gandrung merupakan pertunjukan tarian yang diiringi lantunan lagu-lagu. Penari gandrung akan kuat menari mulai waktu isya sampai suara adzan subuh berkemundang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun