Menjadi relawan untuk membantu korban gempa bumi adalah suatu panggilan. Menjadi relawan memang membutuhkan komitmen dalam diri sendiri untuk mengabdi dan berkontribusi dengan merelakan waktu, tenaga, pikiran, dan jasanya dengan tidak dibayar.
Untuk pemula yang ingin jadi relawan.Ada tips dari Sherly Novita Kesuma seorang relawan di Palu, Sulawesi Tengah. Yaitu antara lain : jangan pernah merepotkan orang lain, lakukan pekerjaan yang bisa dilakukan di lapangan, Â dan jalani dengan hati.
Sherly (29) telah bergabung  dengan Posko Dilarang Capek sebanyak 12 orang  sejak dari kejadian gempa bumi di Lombok selama hampir dua bulan dan sekarang di Palu telah dijalaninya selama tiga minggu.
Menjadi relawan harus berinisiatif mengulurkan bantuan dalam beragam bentuk. Kehadiran tenaga relawan bisa menjadi bantuan berarti buat korban gempa yang kehilangan keluarga dan harta benda. Â
Dikutip dari Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 17 Tahun 2011 tentang Pedoman Relawan Penanggulangan Bencana, relawan adalah seorang atau kelompok orang yang memiliki kemampuan dan kepedulian untuk bekerja secara sukarela dan ikhlas dalam upaya penanggulangan bencana.
Relawan diharapkan bisa hidup darurat di daerah bencana di mana saja. Harus siap bisa saja tidak mandi teratur, tidur di kasur, tidak bisa mengakses air bersih, atau tidak bisa menggunakan perangkat elektronik yang membutuhkan listrik.
Kiranya, seorang relawan perlu terlebih dahulu memahami bahwa kondisi wilayah terdampak bencana akan jauh berbeda dengan rumah. Riset kecil lewat informasi yang tersebar di media massa dapat membantu relawan mengetahui kondisi terkini wilayah terdampak bencana. Dari sini, relawan bisa bersiap dengan kondisi di sana dan bisa beradaptasi dengan baik saat bertugas. Misal, saat listrik padam, relawan sudah bersiap dengan lampu portabel tenaga surya.
Sebaiknya, relawan memiliki kemampuan konseling dasar serta manajemen stres. Tujuannya agar relawan tidak mudah terbawa arus emosi korban bencana. Jika relawan terbawa stres, dia bisa jadi beban bagi relawan lainnya.
Seorang relawan yang dihubungi sebagai teman penulis di Palu, Sherly asal Surabaya  menceritakan awalnya  menjadi relawan ketika sedang traveling di Lombok sebagai traveler. Sherly  sengaja keluar dari bekerja di kantoran untuk keliling Indonesia.Â
Ketika sedang di Lombok ada kejadian gempa bumi dan jadilah selama di Lombok  berinisiatif untuk menjadi relawan. Banyak yang support mulai dari pengumpulan donatur yang diumumkan di facebooknya mendapat  respon yang sangat bagus dari teman-temannya yang mendukungnya.
Karena banyak sekali teman yang  support hingga terbentuklah Posko Dilarang Capek di Lombok.  Shelry berada di Lombok hampir dua bulan lamanya sebelum pindah ke Palu.