Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

pecinta traveling dan kuliner

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Perkenalkan Uang Rupiah Sejak Dini kepada Anak Anda

7 Desember 2017   16:50 Diperbarui: 8 Desember 2017   18:16 1484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Simulasi permainan nilai uang harga mainan dan buku untuk balita (dok asita)

Anak-anak sejak usia balita supaya cinta rupiah perlu diajari mengenal uang rupiah sejak dini. Diawali dengan memperkenalkan jenis-jenis uang rupiah mulai pecahan logam  Rp 100, Rp 200, Rp 500, dan Rp 1.000. Kemudian setelah anak mulai paham uang logam, selanjutkan bisa memperkenalkan uang kertas mulai Rp 1.000 sampai Rp 100.000. Orangtua bisa menceritakan sambil bermain.

Anak saya sejak balita sudah saya ajarkan beberapa simulasi mengenal uang rupiah supaya sampai besarnya nanti cinta rupiah. Beberapa permainan yang saya buat adalah:

1. Merperkenalkan uang logam.

Saya siapkan uang logam mulai yang terkecil Rp 100 sampai yang terbesar Rp 1.000. Contohnya, saya tunjukkan kepada anak saya ciri-ciri uang Rp 100 memiliki angka 1 dan 0-0. Ada tulisan Bank Indonesia dan Rupiah. Dibaliknya ada gambar utama pahlawan  Herman Johannes, gambar burung Garuda Pancasila dan tulisan Republik Indonesia. Begitu seterusnya sampai uang Rp 1.000 saya ceritakan detail gambar dan tulisannya di tiap uang logam Rp 100 sampai Rp 1.000.

Nama-nama pahlawan untuk pecahan logam, mulai dari Rp 1.000 (gambar utama I Gusti Ketut Pudja), Rp 500 (gambar utama Letjend TNI T.B Simatupang), Rp 200 (gambar utama Tjiptomangunkusumo) dan Rp 100 (gambar utama Herman Johannes) kita ceritakan juga dengan menunjukkan kepada si kecil masing-masing nilai rupiah pada  uang logam tersebut.

2. Diajak bermain jualan atau pasar-pasaran untuk belajar transaksi.

Dengan simulasi tumpukan daun, bunga, dan beberapa uang logam kita ajak si kecil berjualan. Kita hargai barang-barang milik si kecil nilai penjualannya dan orangtua pura-pura membelinya. Kemudian kita hitung bersama hasil penjualannya. Ini untuk pembelajaran untuk mengenal transaksi jual beli dan cara pertambahan menghitung jumlah uang mulai uang logam Rp 100 sampai Rp 1.000.

Balita Anda diperkenalkan menabung di celengan sejak dini (dok asita)
Balita Anda diperkenalkan menabung di celengan sejak dini (dok asita)
3. Diajak menabung di celengan plastik atau keramik.

Sejak usia balita,  anak saya sudah diperkenalkan  dengan menabung uang logam. Saya ajari si kecil memasukkan uang logamnya sendiri di celengan plastik atau tanah liat. Setelah penuh celengan tersebut kita hitung bersama jumlah hasil tabungannya. Dan kemudian si kecil diajari untuk membeli mainan atau buku keperluannya harus dengan cara menabung.

Celengan berbentuk hewan membuat anak lebih tertarik menabung (dok asita)
Celengan berbentuk hewan membuat anak lebih tertarik menabung (dok asita)
4. Diajak pergi ke warung membeli keperluan si kecil.

Sesekali anak kita perlu juga diajak ke warung tapi bukan untuk keperluan jajan beli makanan saja.Orangtua bisa memperkenalkan jenis kebutuhan pokok si kecil misal sabun mandi, odol sikat gigi, shampo dan juga menunjukkan harganya di masing-masing jenis  barang kebutuhannya. Si kecil diajari membayar di kasir sejumlah barang kebutuhannya

5. Diajak berwisata ke Museum Bank Indonesia

Sangat perlu mengajak si kecil ke museum sejak usia dini supaya dia mengetahui jenis-jenis mata uang kuno sejak pertama negara Indonesia merdeka sampai jenis mata uang yang dipakai sekarang. Juga supaya si kecil mengetahui jenis-jenis mesin pembuat uang dan suasana interior suatu bank. Museum Bank Indonesia sangat  bagus dikunjungi anak-anak untuk mengenalkan cinta rupiah sejak dini.

Diajak bermain pasar-pasaran untuk mengenal transaksi jual beli (dok asita)
Diajak bermain pasar-pasaran untuk mengenal transaksi jual beli (dok asita)
6. Diajak mengenal sistem  kerja bank

Kalau kita sedang pergi ke bank , perlu juga si kecil diajak ke bank untuk memperkenalkan cara menabung di bank. Kita bisa membukakan tabungan anak-anak bagi si kecil atau mengajari cara setor uang di bank . Memberitahu prosedur tata  cara menabung di bank mulai menulis di kertas setoran sampai cara antri di kasir.   Orangtua bisa  memberitahu jenis-jenis pekerjaan di bank umpama pekerjaan kasir dan customer service bisa kita ceritakan dengan cara sederhana.

Setelah anak mulai memahami uang logam ,  orangtua juga bisa memperkenalkan uang pecahan kertas mulai dari uang kertas Rp 1.000 sampai Rp 100.000. Perkenalan dengan uang kertas mungkin lebih cocok untuk anak usia diatas lima tahun, setelah si kecil mulai mengenal huruf dan angka.

Cara memperkenalkan uang kertas dengan memberitahu harga mainan dan buku yang sudah dibelinya. Si kecil perlu juga diberitahu harga dari koleksi buku dan mainan yang dimilikinya. Caranya kita bisa bermain simulasi dengan menata mainannya dan di sebelahnya diberikan nilai uang yang sesuai harganya ketika beli di toko. Misal harga boneka yang kita belikan seharga Rp 70.000, kita menaruh uang juga sebesar Rp 70.000 ke sebelah bonekanya. Kemudian kita ceritakan uang Rp 70.000 itu berasal dari tambahan uang Rp 50.000 dan Rp 20.000.

Kita ceritakan nama-nama pahlawan yang ada di gambar uang kertas tersebut, mulai dari Rp 100.000 (gambar utama Ir Soekarno dan Moh. Hatta), Rp 50.000 (gambar utama Ir. H. Djuanda Kartawidjaya), Rp 20.000 (gambar utama G.S.S.J Ratulangi).

Kemudian, Rp 10.000 (gambar utama Frans Kaisiepo), Rp 5.000 (gambar utama K.H Idham Chalid), Rp 2.000 (gambar utama Mohammad Hoesni Thamrin) dan Rp 1.000 (gambar utama Tjut Meutia).

Pada  mata uang baru ada nama-nama pahlawan yang memiliki jasa pada negara Indonesia yaitu:

1. Dr Ir Soekarno (proklamator kemerdekaan RI, Presiden Pertama RI)

2. Drs Mohammad Hatta (proklamator kemerdekaan RI, Wakil Presiden Pertama RI)

3. Ir H Djuanda Kartawidjaja (pengukuh kedaulatan Indonesia)

4. Letjen TNI TB Simatupang (pelindung kemerdekaan Indonesia)

5. Dr Tjipto Mangunkusumo (pendiri Tiga Serangkai)

6. Prof Dr Ir Herman Johannes (pelindung paripurna Indonesia)

7. Mohammad Hoesni Thamrin (perintis revolusi kemerdekaan Indonesia)

8. Tjut Meutia (pejuang kemerdekaan Indonesia dari era kolonial Belanda)

9. Mr I Gusti Ketut Pudja (Tokoh penentu NKRI)

10.Dr GSSJ Ratulangi (gubernur pertama Sulawesi)

11. Frans Kaisiepo (pahlawan kemerdekaan Indonesia)

12. Dr KH Idham Chalid (guru besar Nahdatul Ulama)

peluncuran uang kertas baru oleh Presiden RI Joko Widodo (dok kompas.com)
peluncuran uang kertas baru oleh Presiden RI Joko Widodo (dok kompas.com)
Orangtua bisa menceritakan  penggunaan foto pahlawan pada simbol uang rupiah adalah untuk menghormati perjuangan para pahlawan yang rela gugur demi kemerdekaan bangsa. Orangtua bisa menceritakan juga hasil perjuangan pahlawan yang ada di mata uang rupiah tersebut. Misalkan Ir Soekarno dan Moh. Hatta adalah pahlawan yang telah membuat Indonesia merdeka tepat pada tanggal 17 Agustus 1945. Setelah mengetahui cerita-cerita tentang pahlawan, semoga anak kita semua bisa lebih mencintai rupiah dan tahu makna arti para pahlawan pejuang negara Indonesia.

Setelah anak balita kita paham dengan nilai uang kertas, kita mengajari mereka agar merawat uang rupiah dengan cara sederhana yaitu: tidak boleh disobek,tidak boleh dicoret atau digambar,  tidak boleh distaples, tidak boleh dilipat sampai lusuh dan mengajari cara menyimpan uang di dompet dengan benar. Kalau bisa dipisah antara dompet uang kertas dengan uang logam supaya gampang mencarinya.

 Mari dari keluarga terdekat dahulu, sebagai orangtua  untuk terus mengajari anak mencintai rupiah dengan cara sederhana. Yaitu memperkenalkan rupiah sejak dini kepada balita dengan selalu menggunakan rupiah dalam setiap transaksi keuangan dalam negeri dan menyimpan tabungan dalam bentuk rupiah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun