Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

pecinta traveling dan kuliner

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Andaikata Saya Gubernur Jakarta, Kemacetan Jalan Akan Berkurang

7 November 2017   21:30 Diperbarui: 10 November 2017   12:39 3600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dengan cara ride sharing kemacetan akan berkurang (dok:pribadi)


Pernahkan Anda membayangkan hidup di Jakarta dengan santai, tanpa macet dan polusi. Andaikan dari rumahku daerah Ciledug, Tangerang   ke kantor  daerah Palmerah, Jakarta Barat  bisa ditempuh dalam setengah jam saja dengan jarak 15 kilometer  pada saat jam sibuk.  Pasti saat ini aku belum pensiun dari kerja. Alasanku pensiun dari kerja juga selain ingin menjadi penulis buku juga sudah tidak kuat menghadapi kemacetan di Jakarta.

Sudah lazim karyawan di daerah Ciledug Tangerang berangkat ke kantor di Jakarta sekitar pukul 05.00-05.30 WiB setiap harinya agar tidak kena macet dan pulang pukul 19.00 WIB baru pulang kembali ke rumah. Jadi setiap hari saya meninggalkan rumah dan keluarga selama 14 jam. Dan setiap hari empat jam hanya untuk perjalanan. Hal ini membuat waktu saya berkurang untuk keluarga, merasa stres di jalan dan sering mengantuk di kantor. Belum lagi kalau cuaca buruk bisa enam jam di jalan jika sedang banjir melanda Jakarta.

Saat paling buruk pernah saya alami ketika banjir di Jakarta tahun 2007. Kawasan Jakarta sedang banjir. Akses jalan dari Palmerah ke Ciledug terputus total karena banjir. Padahal akses ke Ciledug bisa  beberapa alternatif yaitu melalui Joglo,  Cipulir dan Meruya tetapi semuanya jembatan terputus karena banjir di atas satu meter dari jembatan.

Akhirnya saya nekat pulang dengan cara sambung menyambung. Dari Palmerah naik angkutan umum ke Meruya. Dari Meruya ke Ciledug naik ojek. Di daerah Jalan Karang Tengah, Ciledug saya naik gerobak kayu menyeberang sungai. Kemudian dilanjutkan lagi pulang ke rumah naik angkutan umum. Masih beruntung ada angkutan gerobak sampah untuk menyeberang sungai. Total waktu yang saya habiskan untuk pulang ke rumah enam jam. Rasanya kapok tinggal di kawasan Jabotabek dan bekerja Jakarta . Tapi apa daya tidak memungkinkan dari segi keuangan untuk membeli rumah di kawasan Jakarta yang dekat kantor.

Lalu bagaimana solusi bagi warga Jakarta untuk mengurangi kemacetan. Saya kalau menjadi Gubernur Jakarta akan membuat peraturan yang ekstrem untuk mengurangi kemacetan yang ekstrem juga karena  Jakarta adalah kota kedua di dunia setelah Bangkok sebagai kota termacet di dunia.

Saya akan bikin Perda Jakarta tentang aturan kendaraan bermotor yaitu:

1. Mobil yang boleh melintas di wilayah Jakarta hanya mobil yang berumur  10 tahun keatas

2. Pada saat jam sibuk masuk di kawasan segi tiga emas Jalan Thamrin-Sudirman-Kuningan , penumpang mobil harus minimal  lima orang kecuali taksi dan angkutan umum. Pada saat jam tidak sibuk penumpang harus minimal tiga orang.

3. Kepemilikan sepeda motor dalam satu keluarga hanya boleh memiliki satu sepeda motor.

4. Parkir mobil di wilayah Jakarta ditetapkan Rp 10.000 per jam.

Saya kira kalau ada Gubernur Jakarta berani melakukan terobosan dengan membuat peraturan ini konsep berkendaraan bersama atau ride sharing bisa menjadi pilihan hidup warga Jakarta untuk berpergian. Apalagi perkembangan teknologi dari konsep ride  sharing dengan aplikasi Uber sangat mudah. Kita tinggal klik aplikasi Uber di telepon genggam dan memilih untuk naik kendaraan dengan ride sharing. Dengan cara ini sangat banyak yang bisa dihemat mulai bahan bakar, waktu, lahan parkir , mengurangi polusi udara dan kebersamaan bersama teman-teman dalam seperjalanan akan menambah silaturahmi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun