Mohon tunggu...
Asikin Hidayat
Asikin Hidayat Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru di Majalengka.

Saya hanya suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Indonesia

23 Oktober 2022   11:56 Diperbarui: 23 Oktober 2022   11:59 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

negeri ini lahir dari rahim Atlantis

benua yang pergi saat kabut pagi masih tipis

mentari belum sempat menyentuh laut

namun khatulistiwa telah menandai telapaknya

satu-persatu angin menepi, menyibak ombak

melukis pasir menjadi gugus-gugus pulau

memanjang dari barat ke timur, Sabang Merauke

dua nama memanggil, seribu nama hadir

koor keindahan mengalir lewat sungai-sungai

lambai damai bersulang lewat hutan-hutan

hadir dalam gemulai para penari Srimpi

gamelan pun beralun merdu, sepanjang waktu

tanpa musim semi, tapi hidup tak pernah sepi

tanpa musim gugur, namun hidup sebagai anggur

hujan dan panas adalah bahagia bersahaja

menikmati syukur, sepanjang tertakar umur

... ini Indonesiaku ... lirih  seorang perawi

pena sejarahnya tak henti menulis puji

hingga peradaban paling sempurna

menjadi penanda sepanjang masa ...

2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun