Mohon tunggu...
Asikin Hidayat
Asikin Hidayat Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru di Majalengka.

Saya hanya suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Asikin Hidayat

20 Juli 2022   11:19 Diperbarui: 20 Juli 2022   11:21 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

LAZUARDI LAUT MERAH

(untuk asikin abraham)

Melihatmu berdiri di tepi laut merah
Aku membayangkan Herodotus menuliskan syair syair kemenangan
Membentang dari Babul Mandib hingga Semenanjung Sinai
Ah, arus Suez masih menyisakan cinta, geram Fir'aun
Langkahnya terhenti ketika selirih takbir mengusik

Kabar kematian ribuan manusia di serambi Nil
Adalah neraka yang paling neraka
Ketika darahnya kemudian mengalir pedih
Lewat padang rumput dan lendir lendir ganggang
Merah merona, matahari membara
Lagi, di ujung lazuardi Fir'aun berbisik
Di mana aku masih bisa menemukan cinta?

Tetapi Tuhan telah mengunci surga Adn baginya
Hingga laut ini kadung memerah, meski
Ptolomeus usai memandikan pena, sebelum
Ditulisnya sejarah dan ilmu ilmu alam

Melihatmu bersujud di tepi laut merah
Aku membayangkan ruhku berjalan kaki
Dari Mekkah menuju Jeddah
Lantas berhenti di selasar Mesir
Meninggalkan lazuardi terkikis
Bersama sejarah kelam Fir'aun sang penindas semesta

Allahu Akbar ...!

*190722*

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun