"Kebenaran adalah tempat satu-satunya manusia dapat menemukan kebahagiaan dan pembebasan. Reaksi pertama manusia kepada Kebenaran itu adalah benci dan takut. Ini adalah suatu misteri yang besar"
Huruf K pada kata Kebenaran itu sengaja ditulis dengan kapital "K" besar. Itu berarti "K" merupakan  kebenaran tentang diri sendiri.
Nasehat di atas adalah satu cuplikan dari kalimat yang dikatakan Anthony de Mello, SJ dalam bukunya Doa Sang Katak.
Tidak jarang dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengarkan segala sesuatu yang belum jelas kebenarannya. Sering kali semua bisikan-bisikan, omongan yang tak jelas, berita burung, dan gosip memenuhi ruang udara kita.
Upaya melewati jalan yang sulit, atau untuk melewati ruang, diperlukan suatu perjuangan yang kadang memerlukan pengorbanan. Banyak tantangan yang dapat memacu dan memicu kita untuk tetap bersemangat dalam diri. Juga dorongan yang kuat supaya apa yang diharapkan dapat terwujud sesuai keinginan.
 Angan-angan, inspirasi, dan ide berupaya untuk tersalurkan dan merupakan niat yang tak mengendor, agar dapat menghasilkan yang terbaik.
Segala kondisi, rintangan, dan situasi yang begitu berat, tidak mudah ditanggung. Tapi apabila sudah berhasil, cuma kebahagiaan yang didapatkan.
Coba simak suatu cerita dari dunia hewan. Ialah katak. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), katak termasuk binatang amfibi yang hidup di daratan dan air tawar. Kaki depan lebih pendek daripada kaki belakang, pintar berenang dan melompat. Berwarna merah kecoklatan, atau hijau, dan kulitnya licin.
Dalam bahasa plesetan, kenapa katak bisa hidup di dua tempat, di air dan di darat? Sebab katak atau kodok, bila dibaca terbalik dari belakang atau depan sama saja, yaitu katak atau kodok. Itu sebabnya mereka dapat hidup di dua tempat.
Selain bentuk katak yang unik, mereka juga memiliki sifat yang tidak terpuji.Â
Begini ceritanya.