Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Karyawan -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

rindu tak berujung rasa

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Ahed Tamimi, Model Perlawanan Damai dari Sipil

2 Agustus 2018   04:54 Diperbarui: 2 Agustus 2018   06:43 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih ingat Ahed Tamimi? Seorang remaja Palestina yang kini berusia 17 tahun. Gadis itu baru saja dibebaskan dari penjara Israel pada 29 Juli 2018 karena menendang dan menampar tentara Israel.

Tamimi tak henti menyerukan melawan pendudukan Israel di Tepi Barat. Seruan gadis itu didukung oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Tamimi adalah seorang pahlawan bagi bangsa Palestina sesudah insiden pada Desember 2017 lalu di luar rumahnya di desa Nabi Saleh.

Selama bertahun-tahun warga desa Nabi Saleh menentang penyitaan tanah oleh Israel hingga konfrontasi terjadi dengan tentara Israel serta pemukim Yahudi. Unggahan video penamparan tentara Israel di Facebook oleh ibu Tamimi dianggap sebagai provokasi oleh Israel.

Gadis Palestina yang saat itu berusia 16 dihadapkan kepada 12 dakwaan, di antaranya insiden penyerangan kepada tentara Israel bersenjata lengkap.

Di Maret lalu, gadis itu divonis penjara selama delapan bulan terhitung sejak ia ditahan pada Desember tahun lalu. 

Saat memberikan pernyataan singkat di depan rumah seorang warga desa Nabi Saleh yang tewas oleh tentara Israel, Tamimi yang mengenakan scarf kerudung warna hitam dan putih khas Arab, seraya mengatakan: "Dari rumah martil ini, saya mengatakan, perlawanan terus berlanjut sampai pendudukan angkat kaki. Semua tahanan wanita dalam kondisi kuat, saya berterimakasih kepada siapa saja yang berdiri bersama saya".

Tamimi mengadakan konferensi pers pada jam 4 sore waktu setempat. Tepi Barat ingin menjadi masa depan bernama Tepi Barat dan Yerusalem Timur bagi warga Palestina. Adalah kebanyakan negara beranggapan bahwa pemukiman Yahudi di tepi barat itu ilegal. 

Kendati Israel terus membangun pemukiman baru di situ. Solusi dua negara yang dinegosiasi dengan sponsor Amerika Serikat telah berhenti sejak 2014. Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebut Tamimi sebagai contoh perlawanan damai.

"Tak peduli pengorbanan apa, Palestina akan melawan keras untuk mempertahankan tanah" , kata Abbas sembari menyebut gadis Tamimi itu adalah model perlawanan damai sipil.

Kasus Tamimi telah menarik perhatian dunia. Amnesti internasional menilai vonis terhadap gadis itu melanggar hukum internasional.

Sementara kejadian yang terjadi di tanggal yang sama dengan tangal dibebaskannya Tamimi 29 Juli, otoritas Israel mengusir dua orang seniman Italia dikarenakan seniman itu telah melukis mural Tamimi. Adapun mural tersebut dilukis di tembok pemisah di Betlehem, Tepi Barat yang diduduki Israel.

Kedua orang seniman Italia itu telah diputuskan oleh otoritas imigrasi untuk segera meninggalkan Israel.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun