Mohon tunggu...
Ashri Riswandi Djamil
Ashri Riswandi Djamil Mohon Tunggu... Guru - Belajar, belajar, dan belajar

wkwk land

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kertas Bukti Sekolah

2 Desember 2022   18:28 Diperbarui: 2 Desember 2022   18:31 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
students in class pixabay.com

Mengapa kita jatuh? Agar kita belajar untuk bangkit

Kutipan dari kisah fiksi yang menarik untuk dipahami. Aku selalu terobsesi dengan hal-hal yang sering kali dianggap tidak penting, khayalan. Namun memiliki arti. Terinspirasi dari filsafat, sains, bahkan agama. 

Aku seorang guru di sekolah swasta di kota D. aku sudah mengajar tujuh tahun. Pelajaran yang diampu Teknologi Informasi Komunikasi. Salah satu mata pelajaran favorit anak-anakd di SMP tempatku mengajar. Awalnya mengajar karena di minta oleh kepala sekolah yang aku kenal baik. Padahal aku masih kuliah atau tepatnya baru mendaftar masuk kampus. Kampus swasta di kota TS yang perbatasan dengan kota D. kebetulan program studi yang kuambil di bidang yang sama. 

Karena kuliah malam maka aku tidak masalah dengan waktu mengajar yang tidak bentrok. Menjelang akhir masa-masa studi, aku sempat cuti, yang seharusnya aku bimbingan skripsi tapi tidak kali ini. Aku terkena penyakit dalam yang mengharuskan aku untuk istirahat. Memalukan memang. Tapi aku tidak punya pilihan lain. Target selesai empat tahun menjadi lima tahun. Ya untuk kemampuan otak pas-pasan seperti aku ini tidak termasuk lama juga. Pas lah. Namun nasib berkata lain. 

Sementara teman-teman angkatan sudah mulai selesai satu per satu, ada yang sudah sidang, ada yang mau wisuda. Dan aku masih terpuruk dengan penyakit sialan ini. Hari-hari aku hiasi dengan sumpah serapah. Aku tidak terima dengan semua ini. Aku berusaha sendiri dan ini yang aku dapatkan? Aku kecewa sendiri. Sudah hampir satu semester seiring dengan membaiknya kondisi kesehatanku, aku sudah mulai masuk kelas mengajar. Berpura-pura tidak ada yang terjadi. Semua baik-baik saja. Tapi di kepala urusan skripsi ini membunuhku. Dan dalam tempo tiga bulan aku akhirnya mampu menyelesaikan tugas akhir.

Ada sebuah motivasi dan keluar begitu saja di kepalaku ketika itu. "Finish what you started." entah kutipan dari film atau sebuah talkshow. Selain Fiko sahabatku yang kadang mampir mengecek kondisiku ketika itu. Dia baru saja pulang dari rumah dosen selesai bimbingan terakhir sebelum sidang beberapa hari kemudian. 

"Sabar bro, kalau butuh apapun calling gue aja ok." 

"Ya makasih nyet... " panggilan akrab kami memang agak lain dan sudah terbiasa. Hanya diluar atau ketika di kampus. Selama jauh dari orangtuanya. Karena pasti kami dimarahi kalau berbicara seperti itu. 

Karena manusia itu memang saudara dekatnya monyet atau kera. Setelah aku menjelaskan itu saat pertama masuk kampus Fiko mengerti dan tidak pernah tersinggung lagi setelahnya. Tipe orang yang mudah diberi penjelasan. Selama penjelasan itu logis dan masuk akal.

Selain target lulus kuliah, adalah agar aku bisa mengurus sertifikasi guru TIK, yang salah satu syaratnya itu minimal sudah mengajar tiga tahun dan sudah sarjana yang linier dengan pelajaran yang diampu. Aku sangat optimis ketika selesai wisuda.

Menjadi guru bersertifikasi. Keuntungannya adalah mendapatkan penghasilan lebih setiap bulannya. Dan harus diimbangi dengan kreatifitas dalam mengajar dan menghasilkan output yang memuaskan. Salah satu upaya memajukan pendidikan dengan segala problematikanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun