Mohon tunggu...
Ashri Riswandi Djamil
Ashri Riswandi Djamil Mohon Tunggu... Guru - Belajar, belajar, dan belajar

wkwk land

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Belajar Menulis dari Rekan Guru

3 November 2022   17:58 Diperbarui: 3 November 2022   18:02 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Guru menulis. Tidak banyak guru yang punya hobi menulis disekitar saya. Menulis apapun itu. Tidak termasuk update status medsos atau whatsapp ya. Tapi benar-benar menulis. Kalau diingat-ingat.... 

Ada tapi tidak banyak. Yang saya tahu ada 2 guru yang suka menulis. Dan dua-duanya guru bahasa Indonesia. Tidak heran, tapi tetap masih bisa dihitung dengan jari walaupun guru bahasa Indonesia yang suka menulis. Terlebih yang hobi menulis jurnal. 

Kalau ada saya pasti selalu dan berusaha untuk belajar dengan orang itu. Ya karena selama ini saya hanya menulis di blogger dan kompasiana yang sudah menemani selama sembilan tahun. 

Guru yang suka menulis itu juga sangat kontras dari segi usia, yang perempuan bu Yuni sudah senior sudah kepala enam yang satunya pak Tomo relatif muda tiga puluh satu tahun. 

Beliau-beliau ini juga sama-sama dosen salah dua kampus swasta ternama di Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan. Dan menulis karya tulis ilmiah seperti jurnal atau artikel ilmiah menjadi menu harian mereka. 

Pak Tomo juga suka menulis di salah satu platform menulis online yang cukup ternama di negeri ini. Dan ternyata beliau dulu di kampus juga berkecimpung sebagai jurnalis kampus. 

Bahkan ketika baru mengajar di sekolah saya yang berbasis agama yaitu madrasah tsanawiyah beliau tiba-tiba saja mengirim reportase tentang raker yang diadakan madrasah ketika itu di harian lokal Tangsel. Dan ternyata beliau mantan jurnalis kampus. Tulisannya renyah dan enak dibaca. Seperti sudah terlatih  menulis. 

Dan benar saja  memang rata-rata teman yang ketika masih kuliah aktif di majalah atau koran kampus atau apapun bentuk aktifitas jurnalistiknya. Sudah piawai dalam menulis artikel atau opini. 

Menulis itu harus dimulai dari niat lalu menulis. Bahkan saya yang sudah menulis 9 tahun saja masih belum banyak peningkatan dalam kualitas tulisan. Mungkin setiap orang memiliki pace nya masing-masing. Memiliki perkembangan yang berbeda-beda. 

Semua butuh proses dan konsisten menjadi kuncinya. Mengikuti kursus online menulis rasanya sangat perlu dan sampai hari ini belum saya lakukan. Ini untuk upgrade kemampuan. Investasi seumur hidup. Karena menulis ini dapat dilakukan kapanpun. Dan cara menghabiskan waktu yang sangat bermanfaat. Mampu merawat daya ingat dan salah satu terapi agar tidak cepat pikun. 

Karena dalam menulis itu terjadi sinkronisasi antara otak, dan tangan. Jangan lupa juga untuk cukup minum. Karena menulis itu berlama-lama duduk. Sama halnya seperti driver. Usahakan setidaknya setiap satu jam lakukan jeda dengan beranjak dari kursi dan lakukan gerakan ringan atau jalan kaki atau apapun selain duduk. Agar badan tidak kaku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun