Mohon tunggu...
Ashoff Murtadha
Ashoff Murtadha Mohon Tunggu... -

Penulis, edupreneur, penerjemah, motivator, owner ARAB MUDAH CENTER. Blog pribadi: www.ashoffmurtadha.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

# 11: Jangan Berhenti Menyempurnakan Diri!

25 Februari 2011   12:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:16 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Hidup dimulai dari gerak, dijalani dengan gerak, dan diakhiri juga dengan gerak... Maka, gerak adalah hidup ini...  Bahkan kematian pun sebenarnya adalah sebuah gerak: gerak dari sebuah kehidupan menuju kehidupan lain... Diam juga sebenarnya adalah gerak: gerak yang sangat minim, atau gerak negatif...

Maka... tidak ada yang berhenti dalam hidup ini.. termasuk ide, tindakan, dan kualitas... Karenanya seseorang tidak dibenarkan merasa puas dengan capaiannya, apalagi membanggakannya sebagai keunggulan terbaik... Selalu saja ada hal yang bisa terus disempurnakan... Dan proses untuk menyempurnakannya adalah sebuah pengalaman kreatif yang menantang, juga mengasyikkan...

Seseorang tidak pantas merasa dirinya telah sempurna... Adanya perasaan itu justru menunjukkan dirinya belum sempurna... Al-Quran melarang kita memandang diri suci --laa tuzakkuu anfusakum...!! Orang yang merasa dirinya suci, ia akan melupakan kekotorannya... Padahal mungkin kebaikannya tidak seberapa, sementara keburukannya banyak tak terkira... Sedikit kebaikan diagung-agungkan... Sedangkan banyak keburukan diabai-abaikan... Inilah yang akan mencelakakan seseorang...!

Tuhan telah menciptakan manusia dalam pembentukan yang terbaik (ahsani taqwim).. Bahkan dalam dirinya telah Dia tiupkan sebagian dari Ruh-Nya.. Adanya sebagian Ruh-Nya inilah kemudian Allah perintahkan semua malaikat-Nya untuk sujud kepada manusia yang baru pertama diciptakan... Manusia adalah makhluk yang hebat...!

Namun saat dilahirkan, manusia belum tahu apa-apa, belum bisa apa-apa, selain menangis dan menggunakan sedikit potensi naluri untuk meraih kasih sayang ibu dan lingkungannya... Karena itulah manusia harus belajar.. Dan seluruh proses hidup yang ia jalani sebenarnya adalah tangga-tangga belajar yang sedang ia lalui...

Suatu saat kita menemukan sebuah gagasan yang kita anggap hebat... Kita jelas harus mensyukurinya pernah terlintas dalam pikiran kita... Tapi untuk menjadikannya bermanfaat dan bernilai, kita tidak boleh berhenti dengan semata-mata gagasan itu sempat lewat dalam pikiran, melainkan harus menyempurnakannya, dengan menuangkannya dalam sejumlah media, seperti tulisan dan tindakan...

Gagasan yang dituliskan, apalagi diwujudkan dalam tindakan, adalah gagasan yang telah mendapatkan penghormatan yang sepantasnya dari orang yang telah disinggahinya...Dan ia kan membalas penghormatan tersebut dengan bermetamorfosa menjadi wujud yang membaik dan lebih sempurna... Tidak jarang, seseorang merasa bahwa gagasannya telah menjadi sebuah konsep yang baik, utuh, dan tentu saja hebat... Tetapi, ketika sudah dicoba dituliskan dan dipraktikkan, ternyata masih ada saja yang harus ia sempurnakan, ia tambahkan, ia modifikasi... Bahkan tidak jarang pula, ia melakukan perubahan yang cukup signifikan dari gagasan semula... Dan itu baik... Karena ia telah menunjukkan tanggung jawab terhadap gagasan yang telah berkenan datang mengunjunginya...

Maka... teruslah berkreasi... karena kreasi menjadikan hidup seseorang asyik dan tidak membosankan... Tetapi jangan berhenti menyempurnakan diri... Sekalipun menyempurnakan diri itu harus berarti mengubah kreativitas awal... Dan memperbaiki atau mengubah sebuah kreativitas bukanlah tindakan yang memalukan, melainkan sebaliknya membanggakan... Sebab dengan begitu berarti gagasan itu hidup sebagaimana seharusnya...

Tulisan terkait ada pada link Terus Menginovasi Diri

Salam excellence...!

Pebruari 25 Pebruari 2011

Ashoff Murtadha

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun