Mohon tunggu...
ASHLIHATUL HIDAYATI
ASHLIHATUL HIDAYATI Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Jika lisan tidak mampu berkata-kata, biarlah pena yang berbicara.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Dari Benci Menjadi Hobi

8 Januari 2023   10:36 Diperbarui: 8 Januari 2023   10:41 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Hobi, sesuatu yang dilakukan di waktu luang atau kebiasaan menyenangkan yang sering dilakukan seseorang. Hobi setiap orang tentunya berbeda satu sama lain, karena setiap orang memiliki minat dan bakat masing-masing. Sebagian orang senang dengan hal-hal yang terkait dengan buku, sebagian lagi suka dengan olahraga, dan lain sebagainya.

Pertanyaan "apa yang kamu sukai?" atau "hobi kamu apa?" tentunya sering sekali kita dengar sejak kecil. Bukan pertanyaan yang sulit, tetapi tidak jarang beberapa orang bingung bagaimana menjawabnya. Seperti halnya diriku diwaktu kecil. Aku merasa tidak ada sesuatu yang spesial untuk aku lakukan di waktu senggang. Mungkin hanya rebahan sambil menonton TV, apa itu bisa disebut dengan hobi? Aku pikir tidak.

Seiring berjalannya waktu, aku mulai terbiasa membaca majalah Bobo yang ada di rumah. Meskipun terkadang bosan dengan cerita yang kuulang terus setiap hari. Lama kelamaan, aku mulai meminjam buku bacaan di perpustakaan sekolah. Jika satu buku selesai pasti akan aku tukar dengan buku lain yang belum pernah aku baca. Dari sinilah, aku mulai mengenal apa hobi yang aku sukai.

Baca juga: Sambegana Mustika

Meskipun sangat senang membaca, aku sama sekali tidak suka menulis. Bagiku, itu pekerjaan yang melelahkan. Belum lagi jika tulisanku tidak rapi, ibuku pasti mengomentari tanpa henti. 

Terlebih ketika pelajaran Bahasa Indonesia tiba, aku sangat tidak mengerti mengapa menulis saja perlu aturan S-P-O-K dan lainnya. Apalagi ketika membahas puisi dan karya sastra yang lainnya. Aku sama sekali tidak bisa memahami diksi-diksi yang asing. Hal itu membuatku jenuh.

Tapi aku suka bercerita melalui tinta. Karena aku sulit untuk mengungkapkan perasaan secara lisan. Tentunya dengan bahasa yang amburadul dan tidak memperhatikan aturan KBBI atau PUEBI seperti di dalam pelajaran.  

Entah sejak kapan, tiba-tiba aku mulai tertarik dengan puisi. Aku mulai mempelajarinya sedikit demi sedikit. Begitu juga dengan cerpen. Aku mulai merangkai cerita-cerita dari imajinasiku. Sampai akhirnya, aku memberanikan diri mengikuti lomba yang banyak diadakan di media sosial. 

Akhirnya aku ketagihan. Puisi dan cerpen sudah menjadi candu untukku. Aku pun mengakui, bahwa ini hobi baruku. Bahkan, aku ingin serius di bidang ini. Aku mulai mempelajari KBBI dan PUEBI supaya karya yang aku hasilkan tidak sembarangan. Terlebih jika itu untuk lomba.

Alhamdulillah, dari hobi baru ini aku sudah menghasilkan beberapa buku antologi hasil dari lomba yang aku ikuti dan dari komunitas literasi yang pernah aku dirikan bersama teman-teman ku. 

Tak hanya itu, tahun 2022 memberikan kesan pertama paling bahagia. Akhirnya, aku bisa menerbitkan satu buku antologi puisi secara utuh yang semuanya aku tulis sendiri. 

Meskipun sangat jauh dari kata sempurna, masih banyak kekurangan di dalamnya, bahkan terkadang aku pun merasa ini belum layak untuk menjadi sebuah buku, tapi ini menjadi kebanggaan sendiri untukku. 

Untuk aku yang berani menekuni hobi yang sebelumnya aku benci. Semoga aku bisa bisa terus berkembang di dunia diksi ini. Aku berharap suatu saat nanti, akan ada buku-buku baru yang bertuliskan namaku di sampulnya. Aamiin. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun