Mohon tunggu...
Ashfiyan Romdhoni
Ashfiyan Romdhoni Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dampak Covid-19 di Desa Menggare, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo: Analisis Studi Demografi

25 Oktober 2020   14:55 Diperbarui: 25 Oktober 2020   14:58 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sargas Covid-19 Desa Menggare yang sedang mengecek suhu tubuh warga

Pandemi covid-19 yang melanda seluruh dunia berdampak pada seluruh aspek kehidupan manusia. Kasus covid-19 pertama terkonfirmasi di Indonesia adalah pada maret 2020. Upaya pencegahan penyebaran virus dan menanggulangi dampak pandemi bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, tetapi memerlukan peran serta seluruh elemen masyarakat. Apabila setiap warga masyarakat berperan aktif dalam upaya pencegahan, maka pandemi akan berhasil dikendalikan. Penerapan protokol kesehatan seperti physical distancing, rajin mencuci tangan, rutin menggunakan handsanistizer, dan menggunakan masker saat keluar rumah terus digaungkan oleh pemerintah. Hal tersebut tujuannya adalah mengurangi interaksi secara langsung kepada orang lain sehingga resiko penularan virus covid-19 dapat dihindari dan dapat memutus mata rantai penyebarannya. Akan tetapi protokol kesehatan yang diterapkan terutama slogan "di rumah saja" berimbas pada masalah kependudukan. Hal ini juga terjadi di Desa Menggare, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo.           

Desa Menggare merupakan salah satu desa di Kabupaten Ponorogo bagian selatan yang berada di Jl. Raya Ponorogo-Pacitan. Perekonomian masyarakat di desa ini mayoritas golongan menengah ke bawah. Rata-rata profesi penduduk yang ada di desa ini adalah sebagai petani dan peternak, oleh karena itu sebagian besar lahan di desa tersebut adalah lahan persawahan. Walaupun mayoritas mata pencaharian penduduk sebagai petani maupun peternak, akan tetapi tidak sedikit juga warga yang bekerja di luar kota bahkan sebagai TKI.

            Pada masa pandemi covid-19 sangat berpengaruh pada bidang kependudukan. Warga desa Menggare yang bekerja di luar Kabupaten Ponorogo tidak diperkenankan untuk kembali ke kampung halaman, karena dikhawatirkan orang yang berada di luar kabupaten ponorogo terjangkit virus kemudian membawa pulang virus sehingga keluarga yang ada di kampung halaman dapat tertular. Hal ini menyebabkan perbedaan dari pada tahun lalu terutama pada momen hari raya, yang semula warga di desa Menggare yang bertambah banyak karena para sanak keluarga yang berasal dari luar Kabupaten Ponorogo atau yang bekerja di luar Kabupaten Ponorogo ingin pulang atau hanya sekedar silaturahmi, karena ada pandemi ini maka jumlah warga di desa menggare tidak berubah. Dengan keadaan yang demikian, maka warga desa Menggare yang bekerja sebagai pedagang atau menjual jasa seperti tukang pangkas rambut misalnya, omset mereka berkurang drastis dari pada momen hari raya di tahun-tahun sebelumnya.

            Pandemi covid-19 ini juga berdampak pada mobilitas penduduk, dimana banyak sekali akses masuk desa yang diberi portal dengan tujuan mencegah penularan virus. Di desa Menggare tidak terlalu banyak jalan masuk yang diberi portal, hanya jalan alternatif saja yang diberi portal, sedangkan jalan utama keluar masuk kampung tidak ditutup portal. Salah satu contohnya adalah penutupan jalan masuk ke dusun Kerajan dan Dusun Pundung dengan menggunakan portal bambu. Portal yang digunakan oleh warga ada bermacam-macam, ada yang menutup total dengan kayu dan ada juga diberi tulisan bahwa jalan ini ditutup karena ada corona, sampai hanya menggunakan sebilah bambu yang mengisyaratkan bahwa jalan ini ditutup. Namun di beberapa lokasi yang diberi portal dijaga oleh satuan tugas covid desa, tujuannya adalah mengawasi apabila ada warga yang berasal dari luar maka tidak diperbolehkan masuk.

            Dengan diterapkannya berbagai macam usaha untuk memutus rantai penyebaran corona semoga dapat berdampak positif terutama dalam hal kesehatan. Rantai penyebaran covid-19 dapat dihentikan apabila semua elemen masyarakat mematuhi dan mendukung segala hal yang telah disosialisasikan oleh pemerintah terkait dengan protokol kesehatan. Semoga pandemi covid-19 menjadi momentum bagi masyarakat untuk lebih memperhatikan pentingnya menjaga kesehatan. Karena mencegah lebih baik dari pada mengobati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun