Mohon tunggu...
Moh. Ashari Mardjoeki
Moh. Ashari Mardjoeki Mohon Tunggu... Freelancer - Senang baca dan tulis

Memelajari tentang berketuhanan yang nyata. Berfikir pada ruang hakiki dan realitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Fenomena "Salam 212", Kartu Kuning dan Kartu Merah

4 Februari 2018   18:27 Diperbarui: 4 Februari 2018   19:00 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Presiden tampaknya tidak mendengar salam itu maka tidak membalas. Dan yang begitu membuat "salam 212" bisa berarti tidak ada manfaatnya bagi negara."

 "Salam 212 itu salam dari ormas apaan sih?"

 "Salam dari ormas-ormas pelaku demo Bela Islam 2016 yang mungkin katanya sudah menyadari dan mengakui bahwa Presiden Jokowi adalah sosok pemimpin yang baik."

"Tetapi Presiden Jokowi kok tetap nggak kedengaran mau jawab ya?"

"Karena Presiden Jokowi hanya menerima salam dari ormas-ormas yang dengan tulus mau menerima dan mengamalkan Pancasila."

Kartu kuning diperlihatkan

Waktu sedang pidato di kampus UI dalam rangka dies natalis 48 universitas dan hari wisuda para doktor, magister, spesialis dan pakar, diperlihatkan ada mahasiswa yang menunjukkan atau disimbolkan memberi kartu kuning kepada presiden.

Sepintas  kejadian tersebut terkesan bahwa Presiden diberi tahu bahwa menerima kartu peringatan dari BEM UI atas kebijakan-kebijakan yang dilakukan saat ini. Tetapi Presiden Jokowi cuma tersenyum.

Tentu saja ulah tersebut segera menjadi viral di medsos dan memberi kesan ada mahasiswa yang latah ikut gaya ormas atau gaya sebagian anggota depe'er yang terus-menerus menuduh Presiden Jokowi hanya berbuat penciteraan belaka. Yah, mereka tidak salah sih. Karena citra Indonesia mulai saat ini dirasakan menerangi seluruh dunia.

Penulis menangkap makna peristiwa kartu kuning tersebut berisi pesan dari seluruh Bangsa Indonesia yang cerdas dalam bernegara yang terwakili masyarakat kampus. Bahwa mahasiswa sudah mempunyai kartu kuning karena sudah berperan menjatuhkan Bung Karno dan juga terpaksa menjatuhkan Pak Harto.

Hal demikian harus tetap diingat oleh masyarakat kampus. Kekuatan yang demikian tidak pantas dijual kepada pihak mana pun yang cuma berkepentingan memperoleh kekuasaan untuk menguasai seluruh kekuasaan yang ada dalam negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun