REVOLUSI SPIRITUAL
Viral karena berani "menantang" pemerintah
Sekarang ini dinyatakan adalah tahun politik.Â
Mungkin akan atau sudah menjadi tradisi pada setiap pergantian kepemimpinan nasional di negeri ini maka iklim bernegara selalu dalam suasana kebatinan yang penuh dengan nafsu berkuasa dan pengkhianatan dari kelompok-kelompok yang tampak mengaku paling tahu tentang kebenaran arah bernegara yang harus dituju.
Mereka senantiasa secara terang-terangan atau terselubung menunjukkan sikap berbeda kepada pemerintah yang sedang mengemban amanah rakyat untuk mewujudkan kegiatan bernegara.
Dan agaknya sudah menjadi keyakinan berbagai pihak bahwa jika ingin segera dikenal di negeri ini maka harus berani secara demontratatif dan atraktif menunjukkan sikap yang berbeda atau berlawanan dalam segala kebijakan pemerintah.
Hal demikian bukan hanya terjadi pada saat ini pasca reformasi '98 saja. Melainkan juga pada saat kelengseran Bung Karno, Pak Harto, Pak Habibie, Gus Dur, Bu Mega maupun Pak EsBeYe.
Maka tak heran jika menjelang Pilpres 2019 ini berbagai sikap seperti berlomba merendahkan Presiden Jokowi diperlihatkan oleh berbagai pihak yang merasa dirugikan oleh kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah yang punya nawacita. Supaya mendapat "perhatian" dari pihak mana pun yang berkepentingan.
"Salam 212"
Khalayak ramai mendengar ada "Salam 212." Â Lalu bermunculan pertanyaan-pertanyaan yang agak "cerdas" yang sederhana di antara mereka yang mendengar.
"Salam 212 itu salam apaan sih?"