Mohon tunggu...
Moh. Ashari Mardjoeki
Moh. Ashari Mardjoeki Mohon Tunggu... Freelancer - Senang baca dan tulis

Memelajari tentang berketuhanan yang nyata. Berfikir pada ruang hakiki dan realitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Biarkan Anies Unjuk Gigi, Biarkan DPRD yang Mengimbangi

28 Januari 2018   17:04 Diperbarui: 28 Januari 2018   18:03 1328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Ridwan Aji Pitoko/KOMPAS.com)

REVOLUSI SPIRITUAL

Anies dan juga Ahok mulai dengan "heboh"

Bagaimana pun suara gaduh tentang seratus hari kerja pertama Gubernur Anies-Sandi, tak kalah gaduh dengan seratus hari pertama Gubernur Ahok-Djarot yang digantinya.

Bedanya. Zaman Ahok-Djarot, gaduh karena langsung ribut dengan depe'erde gara-gara mulai ada bau tak sedap dari Ahok tercium anggota dewan. Dan Ahok pun sudah mencium bau tak sedap yang ada di ruang depe'erde.

Maka ributlah Jakarta karena ulah Ahok yang mencium bau para siluman.

Sumpah serapah anggota dewan yang tampak mulai panik mengimbangi ketegasan Ahok yang mulai menunjukkan diri bahwa dirinya bukan pemimpin yang bisa digertak oleh siapa pun.  Sementara itu warga Jakarta yang merindukan sosok gubernur yang sekelas Ali Sadikin menyambutnya dengan sangat bersemangat.

Lapangan Monas boleh untuk kegiatan budaya dan keagamaan

Zaman "Now." Zaman Anies --Sandi sama heboh.  Gara-gara Taman Monas  mulai boleh dipakai untuk kegiatan kesenian dan acara keagamaan.  Lalu bagaimana dengan fungsi gedung-gedung, taman-taman kesenian dan juga tempat-tempat peribadatan yang tersebar di seluruh Jakarta?

Rumput yang terpelihara rapi di Lapangan Monas boleh diinjak-injak siapa saja. Tidak apa-apa diinjak-injak toh rumput bisa ditanam lagi, demikian kata Anies. Maka diadakanlah acara reuni alumni 212, walau Ketua MUI "melarang."

Yang lazim menurut hemat penulis. Seluruh kota pasti menjaga keindahan dan ketertiban, semua taman yang dibuat oleh pemerintah kota mau pun swasta atau pun dibuat atas kebutuhan pribadi. Pasti tidak boleh diperlakukan sembarangan. Apa lagi sampai rusak diinjak-injak warganya.

Barangkali demikian pula dengan tempat-tempat yang disebut dengan istilah asing park, gardenmaupun yard.  Semua tempat tidak boleh diperlakukan sembarangan. Tidak semua kegiatan boleh dilakukan di sembarang tempat. Bicara dan membuang sampah saja tidak boleh sembarangan. Semua harus pada tempatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun