Mohon tunggu...
Moh. Ashari Mardjoeki
Moh. Ashari Mardjoeki Mohon Tunggu... Freelancer - Senang baca dan tulis

Memelajari tentang berketuhanan yang nyata. Berfikir pada ruang hakiki dan realitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pak Harto: "Marhaenisme adalah Marxisme yang Diterapkan di Indonesia", Fitnah Abadi terhadap Bung Karno!

16 Oktober 2017   17:23 Diperbarui: 16 Oktober 2017   17:40 1718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

REVOLUSI SPIRITUAL

Tidak mudah menjadi bangsa seperti Bangsa Indonesia.

Bhinneka tunggal ika adalah wujud Bangsa Indonesia. Atau dengan kata lain Bangsa Indonesia adalah wujud tunggal ika dari bangsa yang bhinneka.

Tidak mudah menjadi suatu bangsa besar seperti Bangsa Indonesia. Mengingat hamparan wilayahnya yang sangat luas berupa kesatuan belasan ribu pulau yang menyangga jajaran gunung berapi dan juga mewadahi demikian banyak laut, selat, teluk, danau, telaga dan sungai-sungai.

Belum lagi secara genetika Bangsa Indonesia bukanlah bangsa yang serumpun ataupun seketurunan. Melainkan bangsa turunan yang turun temurun dari berbagai suku yang dihidupi bumi pulau-pulau dan juga turunan yang turun temurun dari berbagai etnis dari lempengan benua-benua yang ada di muka bumi.

Alam tempat Bangsa Indonesia dilahirkan dan melanggengkan keberadaannya, menyadarkan bahwa mereka semua yang berbeda adalah sama walau tempatnya sama jauh dari matahari, bulan dan bintang-bintang. Namun sama dekat seperti tak berjarak dengan langit tempat matahari, bulan dan bintang-bintang yang menghiasi kehidupan mereka.

Kesadaran berkebangsaan ini tak bisa dipaksakan kepada siapapun. Dan tidak bisa dipaksakan oleh siapa pun. Dan juga tidak layak diragukan atas diri Megawati putri pertama Bung Karno. Kesadaran itu hadir alami bawaan sejak lahir. Bukan kesadaran yang katanya dari alam bawah sadar.

Bung Karno juga tidak perlu ngotot untuk punya ide sendirian untuk membentuk rasa  kebangsaan. Sebab tekad bertanah air, berbangsa dan berbahasa Indonesia sudah pasti akan diwujudkan oleh seluruh putera puteri Indonesia yang sudah dengan sangat sadar mengucapkan sumpah pemuda 28 Oktober 1928.

Sehingga sangat wajar jika Megawati menjadi satu-satunya pemimpin partai terbaik seluruh dunia hingga saat ini. Dan sangat wajar untuk diteladani kader-kader partai lain. Kedudukan yang tidak pernah dinikmati baik oleh Bung Karno sendiri maupun oleh Pak Harto.

Marhaenisme tidak identik dengan Marxisme

Indonesia bukan seperti Amerika, Belanda, Inggris, Cina, Korea, India atau beberapa negara yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun