Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan permusyawaratan perwakilan (sila keempat)
Keadilan sosial bagi seruruh rakyat ( sila kelima ).
URAIAN MAKNA PANCASILA YANG HARUS DILAKSANAKAN-DIWUJUDKAN DALAM PENYELENGGARAAN “NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA.”
Ketuhanan Yang Mahaesa (sila pertama)
1. Negara Kesatuan Republik Indonesia mengakui Keberadaan Tuhan Yang Maha Esa adalah "Kuasa Mutlak Yang Hidup Memuliakan setiap warga negara--manusia.” Warga negara berkedudukan Dimuliakan Negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Seorang warga negara adalah pemilik negara dan dimiliki negara.
Keberadaan Tuhan Yang Maha Esa Menghidupkan setiap mahluk mampu hidup dengan
sendirinya. Dalam realita bernegara, Tuhan Yang Maha Esa Memberi dan Membatasi Kuasa
setiap warga negara dalam bernegara.
Kuasa seorang warga negara/rakyat, membatasi kewenangan yang ada pada dirinya. Agar setiap warga negara berperan sesuai dengan peranannya dalam bernegara. Dan tidak berbuat sewenang-wenang kepada siapapun; serta tidak diperlakukan sewenang-wenang oleh siapa pun.
2. Negara Kesatuan Republik Indonesia (N.K.R.l.) hadir di bumi alam semesta atas Panggilan (Kehendak) Tuhan Yang Maha Esa dan keinginan luhur Bangsa Indonesia memiliki negara. Untuk kemuliaan Rakyat lndonesia.