Mohon tunggu...
Ashar Abdillah
Ashar Abdillah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa MIP APMD Yogyakarta

Narasi Akan Terus Menguma

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ziky Anak Indie (Bercengkerama dengan Alam)

2 Februari 2023   11:43 Diperbarui: 2 Februari 2023   11:58 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selesailah Ulangan, semua nampak senang dan cemas menunggu hasil pemeriksaan dari ulangan mereka. Sontak membuat Kaum laki-laki yang telah merencanakan camp jauh-jauh hari pun merasakan penan dan butuh refreshing.

Seperti kesempatan kemarin, mereka bergegas pulang dan mengambil perlengkapan untuk Camp dan dikumpulkan di rumah Bayu.

Akhirnya persiapan pun rampung, dan bergegas untuk kembali menyiapkan keperluan pribadi mereka. Maklum saja waktu semakin sore.

Malam itu tak sengaja Ziky melihat bintang tepat dikamar. Ia terlintas ingatan tentang Andira. Sosok yang yang selalu menghiasi setiap karya-karya yang dibuatnya. Fikirnya pun tak karuan, gemulai hirup udara malam menghampirinya ditengah helaian fentilasi jendela yang terbuka.

"Sebab Mengagumi Tanpa diketahui Olehmu, adalah Keniscayaan yang Indah Bagiku" Kisah lika-liku mengagumi Andira namun dengan demikian ia tak pernah mengungkapkan perasaannya itu.

Mentari pagipun menyambut, Ziky pun segera berberes untuk menyikapi segala kelengkapan Camp.

"Ummi, aku pamit yah, mau camp bareng temen-temen ku". Ucapnya.

"Oh, Iyah hati-hati yah. Kamu sudah sarapan kan." Harap Ummi

"Udah, dong. Assalamualaikum", Pamit Ziky menuju rumah Bayu untuk bergegas berangkat.

Mereka sudah sampai di titik Kumpul, dengan segala pertimbangan yang dilakukan. Ia bergegas menyusun kelengkapan Camp.

"Semua sudah siap, ayo kita berangkat", komando Rudi.

Mentari Semakin Tinggi, pertanda siang pun menghampiri. Perjalanan yang jauh, mereka pun memutuskan untuk segera bergegas.

Perjalanan ditempuh ke lokasi camp yang kurang lebih 1 jam perjalanan motor. Namun untuk sampai pada titik. Mereka masih perlu berjalan kaki sejauh 40 Km. Lumayan dan mengurus tenaga, sedikit olahraga.

Sore menyapa dilembah kasih, lembah Mandalawangi. Itu merupakan sedikit untaian dari Soe Hoek Gie. Sampai sore mereka langsung mendirikan tenda.

"Yuk, pertama kita dirikan tenda dulu", ungkap Bayu.

Tenda mereka pun akhirnya berdiri, dengan semangat gotong royong. Sembari menikmati senja seperti biasa. Ziky selalu menyendiri untuk itu, sambil memakai headset mendengarkan musik klasik. Tak lupa catatan imajinasinya.

Ia merenungi keindahan alam semesta, yang kesejukannya tidak ada Tara. Namun demikian Bentang alam, pepohonan masih saja belum disyukuri. Masih banyak penebangan hutan berlebih. Bentang Alam dirubah, Populasi Manusia semakin bertambah namun bentang alam tidak bertambah, puncaknya pembukaan lahan untuk menunjang populasi tersebut.

"Jika Saya tidak dipersatukan dengannya, mungkin di kehidupan yang baru" Sedikit kata hati Ziky terhadap Andira.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun