Mohon tunggu...
Asham
Asham Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis Karya untuk Kehidupan Abadi

Belajar 'menulis' mengenai khakikat kehidupan akhirat yang kekal nan abadi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menyikapi Rasialisme antara Kambing vs Monyet

19 Agustus 2019   13:34 Diperbarui: 20 Agustus 2019   14:52 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah Mahasiswa menggelar aksi di Lampu Merah Abepura, ditengarai tindak rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya. (Foto: Asham)

Mendapat cibiran, celaan, dan perlakuan intoleran saat berada di tengah-tengah masyarakat akan menyimpan rasa tersendiri dalam jiwa. Entah rasa sakit, marah atau malah dibalas dengan senyuman. Semua cacian dan celaan akan disikapi berbeda tergantung orangnya.

Kita adalah 'manusia'. Merupakan salah satu makhluk yang dimulaikan di antara makhluk-makhluknya lain seperti, kambing, monyet, dan hewan lain.

Dimuliakan sebab beberapa faktor di antaranya karena manusia diberikan akal untuk berpikir. Akan tetapi, saat berada di khalayak dan bergaul dengan manusia tiba mendapat celaan, dihina, dan diserupakan dengan bintang.

Hinaan-hinaan itu akan menimbulkan reaksi ada yang menyikapinya dengan reaksi biasa-biasa saja. Bahkan dibalas dengan senyuman dan ada pula yang menyikapinya dengan cara lain, seperti marah, membakar, bertindak anarkis, dan merusak. Merusak fasilitas umum, merusak tanaman dan barang milik orang lain. Ada pula yang menyikapi dengan membalas celaan itu dengan berkata kasar, membalas celaan dan olok-olokan yang berlebihan.

Beberapa reaksi di atas terjadi ditengarai sebab aksi rasisme dan rasial yang menimpa sebagian mahasiswa Papua di Jawa Timur, pada tanggal 16 Agustus 2017. Menyikapi hal itu, sebagian mahasiswa baik di Papua maupun di Papua Barat melakukan aksi turun jalan, Senin 19 Agustus 2019.

Di Papua Barat sendiri aksi turun jalan diwarnai aksi bakar ban, menebang pohon, dan merusak fasilitas umum.

Benarkah sebutan "monyet" mendasari semua aksi dan perbuatan yang lebih rendah dari binatang itu. Ataukah ada faktor lain yang mendorongnya. Ataukah kalian korban pihak ketiga. Entahlah...!

Anda mungkin kaget dengan perlakuan rasisme dan rasialisme yang dialami sebagian dari kalian yang berkulit hitam dan berambut keriting. Sehingga muncul berbagai macam reaksi dan aksi.

Itu semua karena berbeda cara menyikapinya?

Kalian sadar bukan monyet. Akan tetapi sebagian dari kalian menyikapinya dengan sifat yang lebih rendah dari binatang dengan melakukan berbagai macam tindakan pengrusakan dan pembakaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun