Cerita bermula ketika ada salah seorang tamu yang berkunjung ke Gedung Utama Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, beberapa waktu lalu. Setelah menyelesaikan urusannya, dompet si tamu terjatuh di sekitaran Kantor Pusat Pertamina.
Si tamu baru menyadari beberapa saat setelah keluar gedung kalau dompetnya yang berisi sejumlah uang hilang entah ke mana, ia mengaku pasrah dan mengikhlaskan barang berharga miliknya. Ternyata sekuriti Pertamina bernama Aam Kamli, Agus Hartono, Iwan Setiawan dan Yoko Ariston berhasil menemukan dompet beserta isinya dan langsung mengembalikan dompet tersebut kepada si empunya.Â
Yang bikin kagum niat baik pemilik dompet memberikan 'uang terima kasih' ditolak dengan halus, alasan standar sih katanya sudah merupakan bagian dari tugasnya sebagai sekuriti kantor. Tapi mau tak mau bikin decak kagum, secara di era kids jama now gitu.
Sampai Vice President (VP) HR Operations, Beni Syarif Hidayat kagum. ia menyaksikan langsung Pak Aam menolak 'uang terima kasih' dari si empunya dompet. Kata Beni, ia bangga ternyata seruan Direktur Utama Pertamina untuk bekerja jujur, tulus dan amanah tidak hanya menjadi jargon di kalangan insan Pertamina. Contoh Sekuriti Pak Aam sudah mengimplementasikannya. Berani berbuat jujur, tulus, amanah. Jujur bukan barang milik kita, laporkan ke atasan kita. Tulus, tidak perlu dapat upah atau tips, Allah SWT saja yang membalas.
Lebih lanjut Beni mengimbau kepada seluruh insan Pertamina untuk terus berlombalomba melakukan kebaikan. Bahkan Beni menyatakan akan memberikan penghargaan kepada siapa saja yang berani mengimplementasikan nilai jujur, tulus dan amanah.Â