Mohon tunggu...
Asep S Solikhin
Asep S Solikhin Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Guru Hoby menulis "khoirunnasi anfa'uhum linnas"

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Lidah Tak Bertulang

24 Maret 2023   03:35 Diperbarui: 24 Maret 2023   03:48 1076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi lidah tak bertulang: canva.com

Alhamdulillah Ramadhan kembali hadir. Bulan penuh berkah, penuh ampunan dan bulan dimana dilipatgandakan pahala amal kebaikan. Di bulan Ramadhan ini umat muslim diwajibkan berpuasa, sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. al-Baqarah ayat 183: "Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa."

Puasa yang menghadirkan taqwa adalah yang berkualitas. Bagaimana cara mendapatkan kualitas puasa yang baik? salah satunya adalah dengan cara menjaga lisan. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW: "Puasa adalah perisai, maka barangsiapa sedang berpuasa janganlah berkata keji dan berteriak keras. Jika seseorang mencela atau mengajaknya bertengkar, hendaklah dia mengatakan: "aku sedang berpuasa"' (Mutafaq 'alaih)

Dalam riwayat lain disebutkan: "Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan palsu dan pengamalannya, maka Allah tidak mempunyai keperluan untuk meninggalkan makanan dan minumannya (puasanya)" (HR. Bukhori)

Lisan itu ciptaan Allah SWT untuk manusia. Lisan merupakan karunia yang besar dari-Nya untuk manusia. Oleh karena itu menjaga lisan itu penting. Apalagi dibulan Ramadhan ini. 

Salah satu tujuannya adalah agar puasa kita berkualitas dan mendapat pahala di sisi Allah SWT. Sebagaimana yang disiratkan oleh Rasulullah SAW, jangan sampai kita berpuasa hanya mendapat lapar dan dahaga saja. "Betapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan apa-apa baginya kecuali rasa lapar" (HR. an-Nasai dan Ibnu Majah). Atas dasar sabda Rasul ini maka orang yang tidak pandai menjaga lisan ketika berpuasa maka puasanya tidak bernilai pahala.

Bahaya lisan yang tidak terjaga:

1. Terjadinya fitnah
Bahaya lisan yang tidak terjaga diantaranya adalah mudah terjadi fitnah. Jangan sampai fitnah memfitnah menjadi kebiasaan yang lumrah. Seolah-olah jika tidak memfitnah tidak lengkap hidup ini.

Pernah Rasulullah SAW berpesan agar pandai-pandai menjaga lisan. "Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan." (HR. al-Bukhari).

Lisan bisa sangat berbahaya jika manusia tidak mampu menjaganya dengan baik. Oleh karenanya, pintar-pintarlah kita menjaga lidah agar kita selamat. Selamat dunia dan selamat akhirat. Pada umumnya pertengkaran diantara saudara terjadi disebabkan ada yang tidak mampu menjaga lisan.

Ada ungkapan fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan. Padahal pembunuhan itu sudah termasuk kejahatan kejam. Tapi ternyata ada yang lebih kejam dari membunuh, yaitu fitnah.Dan fitnah disebabkan oleh lisan.

2. Merugikan orang lain
Bahaya lisan yang lain diantaranya adalah bisa merugikan orang lain. Pintarnya berolah kata, bersilat lidah dengan mengambil keuntungan dan merugikan orang lain berarti lisan telah digunakan untuk berbuat zalim. Perihal ini sepertinya sekarang bisa ditemui dimana-mana. Di rumah, di kantor, di pasar, bahkan di masjid-masjid. Ini artinya kita harus senantiasa waspada. Jangan mudah terprovokasi, atau justru menjadi pelaku provokator.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun