Mohon tunggu...
Asep S Solikhin
Asep S Solikhin Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Guru Hoby menulis "khoirunnasi anfa'uhum linnas"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merancang Asesmen Pembelajaran

8 September 2022   05:43 Diperbarui: 8 September 2022   05:47 12078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: olahan canva.com

Karena ada lebih dari 1 indikator ketercapaian kompetensi yang mau diukur, maka guru menggunakan rubrik sebagai instrumen pengukurannya. Dengan rubrik tersebut, guru melakukan penilaian terhadap 3 indikator secara objektif dan transfaran yaitu untuk mengukur pemahaman konsep serta pengamatan dan penyelidikan. Karena peserta didik akan menceritakan dalam sebuah media, guru menambahkan indikator dalam rubrik yang dibuat.

Cara merancang rubrik.

Rubrik dapat memuat 4 sampai 5 tingkatan capaian kompetensi. Misalnya guru membuat 4 tingkatan yaitu:

1. Mahir

2. Cakap

3. Layak

4. Berkembang

Nama tingkatan tersebut bisa diganti dengan yang lain misal, "Baik Sekali", "Baik", "Cukup", dan "Kurang".

Setiap indikator pencapaian kompetensi tadi kemudian dibuat kriterianya untuk setiap tingkatan. Misalnya untuk indikator pemahaman konsep, peserta didik dikatakan "Mahir" jika saat menceritakan perjalanan air, peserta didik mampu untuk:

  • Menceritakan pemahamannya mengenai konsep daur air dengan benar dan runut.
  • Menggunakan kosakata ilmiah yang tepat.
  • Menggunakan contoh sungai atau kali yang ada di sekitarnya.

Saat membuat kriteria untuk tingkatan "Cakap", guru tinggal menurunkan dari kriteria yang "Mahir", yaitu:

  • Menceritakan pemahamnnya mengenai konsep daur air dengan benar dan runut.
  • Ada penggunaan kosakata ilmiah yang kurang tepat.
  • Menggunakan contoh sungai atau kali yang ada di sekitarnya.

Perbedaan dari "Mahir" dan "Cakap" ada di "penggunaan kosakata ilmiah".

Dari kriteria tingkatan "Cakap" tersebut, kemudian diturunkan lagi untuk tingkatan "Layak", yaitu:

  • Peserta didik menceritakan pemahamannya mengenai konsep daur air dengan runut, namun kurang tepat.
  • Ada penggunaan kosakata ilmiah yang kurang tepat.
  • Menggunakan contoh yang tidak spesifik.

Perbedaan dari "Cakap" dan "Layak" ada di pemahaman konsep yang kurang tepat, serta contoh yang digunakan dalam ceritanya.

Kemudian kriteria "Layak" diturunkan lagi untuk membuat kriteria "Berkembang", yaitu:

  • Peserta didik menceritakan pemahamannya mengenai konsep daur air namun kurang tepat.
  • Ada penggunaan kosakata ilmiah yang kurang tepat.
  • Menggunakan contoh yang tidak spesifik.

Perbedaan dari "Layak" dan "Berkembang" yaitu cara menceritakan pemahaman konsep yang belum runut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun