Menyusuri Kebun Sawit di Akhir Pekan: Antara Masalah dan Harapan
Akhir pekan seringkali diisi dengan kegiatan bersantai atau berlibur untuk melepas penat. Namun, bagi saya dan istri, akhir pekan kali ini kami dedikasikan untuk sesuatu yang lebih bermakna, mengunjungi kebun sawit milik kami. Ini bukan sekadar jalan-jalan biasa, melainkan sebuah bentuk tanggung jawab sekaligus rasa syukur atas karunia yang diberikan Allah Swt. Â
Perjalanan ini membawa kami melalui tiga kebun sawit dengan kondisi berbeda-beda, masing-masing menghadirkan tantangan dan harapan tersendiri. Selain itu, kami juga menyempatkan diri bersilaturahmi ke keluarga di Desa Sungai Belida, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), mengajak dua cucu kami menikmati suasana pedesaan sambil memancing di dekat greenhouse.Â
Kebun Pertama, Tantangan di Tengah Hijau Daun
Kebun pertama yang kami kunjungi adalah kebun sawit yang sudah memasuki masa siap berbuah. Begitu tiba, saya langsung terkejut melihat banyaknya rumput liar yang tumbuh subur dan tidak terkendali. Awalnya, saya bertanya-tanya mengapa kondisi kebun bisa seperti ini. Ternyata, sebelumnya ada orang yang menumpang menanam sayuran di lahan tersebut, namun ia tidak melanjutkan aktivitasnya dan pergi tanpa pemberitahuan. Â
Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri. Jika kami memutuskan untuk menyemprot seluruh area dengan herbisida, biaya operasional bisa membengkak. Selain itu, penggunaan herbisida berlebihan juga berpotensi mengganggu kesehatan pohon sawit. Â
Setelah berdiskusi dengan istri, kami memutuskan untuk mengambil langkah bertahap. Pertama, kami akan membersihkan area sekitar pohon sawit secara manual, dalam istilah perkebunan disebut dipiring. Setelah itu, bagian yang lebih luas akan disemprot herbisida secara selektif. Begitu rumput liar mati, langkah selanjutnya adalah pemupukan agar pohon sawit tetap tumbuh subur dan berproduksi optimal. Â
Kebun Kedua, Harapan dari Tanaman Muda
Perjalanan dilanjutkan menuju kebun sawit kedua, yang letaknya paling jauh. Berbeda dengan kebun pertama, kebun ini baru ditanam sekitar setahun lalu. Alhamdulillah, kondisi kebun terlihat lebih terawat. Rumput liar sudah mati, menandakan bahwa pengelolaan sebelumnya berjalan dengan baik. Â
Yang perlu dilakukan sekarang adalah memberikan dolomit (kapur pertanian) untuk menetralkan kadar asam tanah, kemudian memberikan pupuk NPK sebagai nutrisi utama bagi pertumbuhan pohon sawit muda. Jika perawatannya konsisten, dalam beberapa tahun ke depan, kebun ini akan mulai berbuah dan memberikan hasil yang memuaskan. Â