Mohon tunggu...
Asep R Sundapura
Asep R Sundapura Mohon Tunggu... Relawan - Blogger & Culturalpreneur

Penulis di Blog : Sundapura.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Legenda Air Terjun Pembuang Sial

28 Oktober 2021   08:32 Diperbarui: 28 Oktober 2021   08:36 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pada masa yang bersamaan di wilayah sekitar Sanggabuana terdapat seorang penari ronggeng terkenal. Tidak diketahui siapa nama penari ronggeng tersebut. Dia berasal dari Bogor. Tapi karena dia bermukim di sekitar perkampungan Bakan Cigeuntis maka dia terkenal dengan sebutan Nyi Geuntis. Nama panggungnya Geuntis Sari.

Ronggeng Geuntis Sari sangat terkenal. Dia tampil di banyak tempat di wilayah Bogor dan Karawang Selatan. Kisah itu terjadi pada masa ketika seni ronggeng masih Berjaya.

Dari Curug Panyipuhan ke Curug Cigeuntis

Demikian juga dengan Curug Panyipuhan. Karena sering dikunjungi penari popular bernama Geuntis Sari maka nama curug sering disebut Curug Geuntis atau Cigeuntis. Penamaan Cigeuntis diperkuat lagi dengan sumber air yang memang berasal dari Sungai Cigeuntis.

Makam Nyi Geuntis Sari terdapat di perkampungn sekitar curug. Di dekatnya terdapat makam kuncen --- kuncen Cigeuntis jaman dulu.

Perubahan Kisah Di Masa Kini

Di masa kini, asal-usul cerita tentang Curug Cigeuntis mengalami banyak perubahan. Misal ada cerita yang mengisahkan asal-usul nama curug cigeuntis dari nama perempuan pengawal dari Kerajaan Pajajaran yang mengawal dakwah para wali.Konon, karena kekurangan air dia berdoa pada Tuhan hingga akhirnya muncul air dari dalam bumi yang kini menjelma curug Cigeuntis.

Cerita rakyat memang tidak baku. Sering mengalami perubahan. Dan banyak penambahan karena sifatnya subyektif. Hanya saja kebanyakan cerita tentang Cigeuntis yang beredar sekarang baru lahir belakangan ini, dan maksud tujuannya untuk mengisi kekosongan narasi bagi kepentingan informasi kepariwisataan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun