Hari ini saya membuka lagi file lama data kependudukan Kota Karawang. Ada data menarik. Dalam 3 tahun terakhir, arus urbanisasi Karawang melonjak sangat tinggi. Bahkan cenderung tidak terkendali. 30.000 lebih pendatang menghuni Karawang dalam beberapa tahun terakhir. Hasilnya: jumlah pendatang di Karawang mencapai 60% dari total populasi.
Karawang Magnet Urbanisasi
Keberadaan Karawang sebagai kota industri menarik banyak pencari kerja dari berbagai daerah di Pulau Jawa. Tidak semuanya beruntung. Daya serap pabrik terbatas, sementara pencari kerja bertambah gila-gilaan setiap tahun-nya. Anak-anak muda pribumi juga tidak mudah kerja di pabrik. Akhirnya angka pengangguran terus meningkat setiap tahun.Â
Walau tidak ada data pasti, tapi diperkirakan jumlah pengangguran di Karawang mencapai angka300.000. Jumlah yang sangat mengkhawatirkan. Dampaknya bukan hanya secara ekonomi, tapi juga sosial budaya. Kadang, isyu sentimen pribumi-pendatang suka mencuat juga. Ini bom waktu.
Sejarah Karawang Kota Industri
Sebelum Anda, atau saudara, atau mungkin teman Anda memutuskan cari kerja ke pabrik-pabrik di Karawang, coba kita baca dulu tulisan ini. Kita perlu sedikit mengenal daerah yang akan kita datangi.
Zona Industri
Karawang adalah salah satu kota industri terbesar di Asia Tenggara. Ada ribuan pabrik dalam berbagai skala yang beroperasi di kota Karawang. Luas lahan industri mencapai 13.756.358 hektar. Kawasan industri Karawang antara lain Kawasan Industri Kujang, Indotaisei, Mandala Putra, KIIC, Suryacipta, dan KIM. Seperti apa sejarah Kota Industri Karawang ?
Luas Lahan Industri
Menurut aturan tata ruang, zona industri Karawang difokuskan pada beberapa kecamatan yaitu Kecamatan Telukjambe Timur, Cikampek, Klari, Purwasari, Pangkalan, dan Rengasdengklok.
Sampai dengan tahun 2018, jumlah pabrik yang beroperasi di Karawang sebanyak 1.762 pabrik. Rinciannya, pabrik swasta sebanyak 787, PMDN 269, PMA sebanyak 638, dan Joint venture tercatat sebanyak 58 pabrik.
Awal Mula Sejarah Karawang Kota Industri
Karawang tidak hanya dikenal dengan Goyang Karawangnya. Karawang, dikenal juga sebagai Kota Industri yang cukup pesat dan luas.
Pada awalnya Karawang merupakan kawasan pertanian. Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani. Sejarah pertanian Karawang tercatat sejak abad 5 Masehi atau pada masa Kerajaan Tarumanegara.
Sejarah pertanian Karawang diteruskan pada abad 16. Saat itu Sultan Agung dari Mataram mem-plot wilayah Karawang sebagai basis logistik atau pertanian untuk menyerang Batavia. Pusatnya di Udug-Udug Kuta Tandingan - sebuah wilayah yang di masa kini menjadi zona industri.
Kisah Tegalwaru Landen
