Mohon tunggu...
Asep Nurjamin
Asep Nurjamin Mohon Tunggu... Dosen - suka menulis dan membaca puisi

Sedang berusaha untuk menjadi orang baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan di Rumah Nenek

26 Oktober 2018   08:02 Diperbarui: 26 Oktober 2018   08:18 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika hujan di rumah nenek,
air jatuh dengan lembut,
menyapa masa lalu yang tadi sebentar mampir, atap seng bergetar di tengah cerita nenek tentang hujan masa lalu,
tentang sekolah di zaman Jepang,
tentang kerbau dan kubangan lumpur.

Hujan di rumah nenek,
jatuh dalam irama yang teratur,
tapi kenangan mengucur deras,
cerita masa lalu tak henti menghangatkan kami, rebus jagung,
lezat tak terlupakan,
disela suara nenek penuh jeda dan helaan napas, matanya tetap cemerlang bergairah menghangatkan suasana.

Hujan di rumah nenek,
membangkitkan ingatan pada anak usia lima, telanjang dada menantang hujan,
bermain lumpur di halaman,
mengais masa depan dari remahan air hujan yang tercecer di halaman.

@salam dari Asep Nurjamin di Bumi Guntur Melati

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun