Mohon tunggu...
Asep Nurjamin
Asep Nurjamin Mohon Tunggu... Dosen - suka menulis dan membaca puisi

Sedang berusaha untuk menjadi orang baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kau Tulis Sebaris Puisi

30 Juli 2018   07:44 Diperbarui: 30 Juli 2018   08:25 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kautulis sebaris puisi lalu kaukirim padaku,
aku merenung membacanya berulang-ulang,
mencoba memahami setiap tanda yang kautera,
hanya isyarat yang senyap

Kautulis sebaris puisi,
tapi tak utuh kupahami, kutangkap sebagai fragmentasi kata hatimu yang kelu,
simbol-simbol yang bisu, membuka angan pada cakrawala remang-remang,
makna yang tak jitu,
tafsir yang keliru,
dan kita tetap berada dalam jarak ketidakpahaman.

Kautulis selarik puisi, beri aku kesempatan untuk memahaminya,
pahamkan aku akan apa yang kauinginkan,
apa yang sebenarnya tak ingin kulakukan,
aku bosan jadi orang asing yang tak saling memahami.

Kutulis selarik interpretasi,
hasil mengais remah-remah makna yang kudapat,
berita perjalanan dari pemahaman dangkal,
tentu tak sampai terurai teperinci,
tapi perasaan kasih telah terkoneksi dari hati ke hati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun