Silakan coba, ini lezat lho. Hey, belum cicipi ini, ya? Ayo, makanlah. Itu kue buatanku, lho. Kamu gak suka masakanku, ya?
Kehadiran hari raya iedul fitri senantiasa dimeriahkan dengan kehadiran seribu satu jenis makanan, baik yang tradisional maupun modern.
Sebagian besar makanan dibuat sendiri di rumah biasanya pada masa-masa akhir bulan ramadhan, dilakukan sambil ngabuburit.
Semua makanan dan minuman itu bukanlah yang biasa melainkan makanan istimewa penuh pesona. Dari segi warna dan rasa, tentu dibuat lebih merangsang menggugah selera. Ini kan hari raya. Hari yang istimewa.
Tentu saja semua makanan itu dibuat untuk dimakan warga rumah atau disuguhkan kepada para tamu.
Dalam pandangan mata yang baru saja dibebaskan dari kewajiban saum, makanan dan mjnuman yang yersefia itu tampak begitu seksi dan menggiurkan. Hampir sulit untuk ditolak untuk sekadar mencicipinya.
Jika tak memperhitungkan akibatnya, tentu kita akan melahap semuanya demi merasakan lezat dan nikmatnya setiap makanan minuman yang dihidangkan.
Euforia gairah hari istimewa ini, setiap saat dapat berubah jadi pesta makan besar-besaran. Kita sering tergoda untuk  lupa, mana makanan yang dibutuhkan tubuh dan mana makanan yang hanya diminta mata. Tidak semua dan minuman itu dibutuhkan tubuh. Bisa jadi, malah jadi penyakit.
Semua makanan dan minuman yang kita santap itu bermuara di dalam perut. Ukuran perut kita terbatas, sangat terbatas. Tidak mungkin ia menampung semua makanan yang tersedia di atas meja.
Kita sudah sering mendengar hadist Dalam sebuah hadist dari miqdam bin ma'dikariba sesungguhnya Rasulullah solallahu alaihi wassalam bersabda:"Tidaklah seorang anak Adam mengisi sesuatu yang lebih buruk dari perutnya sendiri, Â cukuplah bagi anak adam beberapa suap yang dapat menegakkan tulang punggungnya, jikapun ingin berbuat lebih, maka sepertiga untuk makanan dan sepertiga untuk minum dan sepertiga lagi untuk nafasnya. Hadist ini diriwayatkan Tirmidzi dan Ibnu Hibban.
Hadist di atas setidaknya mengingatkan kita untuk tidak berlebihan dalam makan dan minum. Kita juga telah mafhum bahwa sebagian besar penyakit itu disebabkan oleh makanan yang kita konsumsi baik dari segi jenis maupun dari segi jumlahnya.