Mohon tunggu...
Asep Nurjamin
Asep Nurjamin Mohon Tunggu... Dosen - suka menulis dan membaca puisi

Sedang berusaha untuk menjadi orang baik

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Idulfitri, Meniti Cahaya Fajar Satu Syawal

14 Juni 2018   22:30 Diperbarui: 14 Juni 2018   22:47 1129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: hungarytoday.hu

Angin sore ini demikian dingin dan sejuk, memapah ketenangan dari ujung Ramadhan, berjalan perlahan menuju haribaan, jiwa yang bergejolak sejenak diam, di antara kata-kata permohonan maaf, dari sini, dari dasar jiwa.

Ada kekhawatiran akan segala yang diperbuat, ada jutaan catatan hitam minta dibaca, dengan mata yang berkaca, dengan hati yang ikhlas, serta air mata duka, berharap maaf diterima, berangan ampunan didapatkan.

Kupegang tali kasih-Mu, dalam alunan tasbih, tahmid, dan takbir, melewati batas langit, bibir bergetar selepas mengecap manisnya dosa, lezatnya maksiat, tenggelam dalam kolam kenistaan, semoga masih bisa berharap bisa bangkit dan berdiri menuju cahaya kemuliaan-Mu.

Dari dinding batas, antara sadar dan tiada akan kemurahan dan sifat rahmah-Mu.
Aku serahkan sepasang tangan berlumur do'a serta dada penuh harap, walau belum sempurna, semoga ibadah saum ini diterima .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun