Angin sore ini demikian dingin dan sejuk, memapah ketenangan dari ujung Ramadhan, berjalan perlahan menuju haribaan, jiwa yang bergejolak sejenak diam, di antara kata-kata permohonan maaf, dari sini, dari dasar jiwa.
Ada kekhawatiran akan segala yang diperbuat, ada jutaan catatan hitam minta dibaca, dengan mata yang berkaca, dengan hati yang ikhlas, serta air mata duka, berharap maaf diterima, berangan ampunan didapatkan.
Kupegang tali kasih-Mu, dalam alunan tasbih, tahmid, dan takbir, melewati batas langit, bibir bergetar selepas mengecap manisnya dosa, lezatnya maksiat, tenggelam dalam kolam kenistaan, semoga masih bisa berharap bisa bangkit dan berdiri menuju cahaya kemuliaan-Mu.
Dari dinding batas, antara sadar dan tiada akan kemurahan dan sifat rahmah-Mu.
Aku serahkan sepasang tangan berlumur do'a serta dada penuh harap, walau belum sempurna, semoga ibadah saum ini diterima .