Sebelum terpilihnya SDN gamblok sebagai sasaran tempat KKN, Asep dan kelompok kecilnya survey terlebih dahulu dan mendapatkan fakta bahwa masyarakat disana khususnya banyak anak yang berumur sekitar 6-8 tahun  belum bisa membaca dan menulis.Â
Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor, salah satu diantaranya ialah karena faktor ekonomi, dimana dampak lanjutnya berimbas terhadap media belajar anak disana, tidak semua anak memiliki perangkat untuk melakukan Pendidikan dan pembelajaran virtual.Â
Dalam pelaksanaan pembelajaran tatap maya disana, tak sedikit anak yang mengerumuni 1 gawai untuk dipakai belajar bersama. Hingga dampak akhirnya siswa tentu tidak mendapatkan Pendidikan yang maksimal.Â
Adapun factor lain berupa pengawasan yang tidak cukup dari orangtua anak yang dimana profesi umum disana adalah petani yang dimana pekerjaannya dimulai dipagi hari hingga sore hari, sehingga pengawasan dan bimbingan orang tua kepada anak tidak cukup.
Mengetahui permasalahan tersebut, asep memutuskan untuk memilih tempat tersebut sebagai sasaran KKN literasi kali ini.
Dalam pelaksanaan KKN ini, asep melakukan beberapa kegiatan dimulai dari melakukan kerja sama dengan pihak sekolah, membuat media pembelajaran, membantu administrasi dan juga mendampingi guru disaat melakukan pembelajaran.Â
Namun, focus utama dalam program asep yakni ialah membantu anak mengembangkan literasi baca tulis. Dalam kegiatannya, focus kegiatan asep adalah memberikan materi mengenai bacaan, angka, symbol symbol, serta memberi motivasi anak anak untuk terus tekun dalam belajar.Â
Dalam Kerjasama dengan pihak sekolah sendiri asep ditugaskan untuk mendampingi anak SD kelas 1 dan 2.Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih 3 -4 minggu.
Asep dan kelompok penyelenggara mengaharpkan KKN yang telah diberikan kepada masyarakat disana khususnya dalam bidang literasi baca tulis dan numerasi dapat memberikan manfaat kelak untuk pribadi mereka masing-masing serta lingkungan.