Mohon tunggu...
Asep Dani
Asep Dani Mohon Tunggu... Guru - Writing, and editing

Tenaga Pendidik Pertanian di SMKN 1 Tanggeung

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Putri Anggrek

28 Agustus 2017   14:35 Diperbarui: 28 Agustus 2017   15:50 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ibunda, sebaiknya kita diam saja. Adinda tidak mau kalau Ibunda terluka," Putri Anggrek berusaha menghibur Ratu Maria.

"Tidak apa-apa, Anakku."

Keduanya lekas pergi menuju kamar untuk beristirahat.

Keesokan harinya,

Suasana di Istana menjadi ricuh karena sang Raja tiba-tiba tidak bisa berjalan.

"Baginda Raja, kenapa bisa begini?" tanya Ratu Maria penasaran.

Raja Baazi hanya terdiam, mulutnya terkunci hanya bisa mengedipkan mata saja.

Tabib ahli pun didatangkan untuk menyembuhkan sang Raja.

Sudah dua minggu berlalu, keadaan Raja Baazi tidak membaik. Semua rakyat menjadi gelisah karena pemimpinnya sakit.

Putri Anggrek pun mengurung diri dan menangis karena tidak kuat melihat Ayahnya sakit parah.

"Dewa, tolong sembuhkan Ayahku Raja Baazi ..., aku tidak mau kehilangan dia, Dewa." Ungkap Putri Anggrek sembari menangis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun