Mohon tunggu...
Asep Bahtiar Pandeglang
Asep Bahtiar Pandeglang Mohon Tunggu... Wiraswasta - bahtiar.net

Baca buku

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hampaku Tanpamu

28 Februari 2018   05:12 Diperbarui: 28 Februari 2018   05:33 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ben Robson 500px.com

Aku kirim puisi ini menuju debu
Yang butirnya berhamburan di udara
sebagian menerbang dibawah jingga
sebagian melabrak ruang paling buruk di angkasa

Beginilah cara aku memaknai luka
Yang menyiksa tubuh menafsirkan kata
Kugunakan kaca hitam paling tebal
Agar mereka tak tahu bahwa air mata ini berkelindan

Di malam yang sunyi ini
Puisiku kukirimkan pula lewat hurup Nun
Dengan na'at yang menyambungkan darah dan urat
dengan sifat yang menyemburatkan perasaan bertaubat

Aku tak tega kepada jidat ini
Berkali-kali kubenturkan lewat sajadah berbaju rindu
Lewat bukumu, melalui perpustakaan cakrawala menuju dimensi beku
sehingga hubungan kita menjadi hampa udara hampa indera dan tiada

Malam ini kurasakan kosong hampa udara
Tanpa dirimu yang tak bosan membelai nafasku
Setiap saat, setiap detik, setiap waktu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun