Mohon tunggu...
Asep RudiCasmana
Asep RudiCasmana Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar mahasiswa

Seseorang yang memiliki hobi untuk dapat mengajar kepada mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berbagi Pengalaman tentang Public Speaking

8 Maret 2021   23:25 Diperbarui: 8 Maret 2021   23:29 1055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kemampuan public speaking atau berbicara di depan umum menjadi salah satu kebutuhan pada saat ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa dampak perkembangan zaman dan tuntutan profesi menjadikan seseorang untuk dapat mahir ketika berbicara di depan umum. Public speaking menjadi sebuah hal yang sangat dibutuhkan, karena ketika seseorang masuk ke dunia kerja, maka ini menjadi untutan profesi.

Namun untuk dapat menjadi seorang public speaker, ada masalah utama yang menjadikan seseorang untuk tidak dapat menyampaikan hal tersebut. Diantaranya adalah kurang memiliki rasa percaya diri. Rasa percaya diri dapat dikatakan sebagai sesuatu yang menjadi masalah utama dalam menyelesaikan permasalahan ketika seseorang memiliki demam panggung atau istilahnya nervous. Banyak orang-orang yang memilki rasa takut untuk dapat berbicara di depan umum dikarenakan tidak memiliki rasa percaya diri ketika berbicara di depan umum. Sehingga perlu ada sebuah solusi yang perlu dilakukan ketika menyampaikan hal-hal ketika berbicara di depan umum.

Ada sebuah istilah bahwa penguasa panggung adalah mereka yang terlatih. Ini berarti bahwa Latihan menjadi hal yang paling utama, dan menjadikan seseorang agar dapat terus berlatih sebelum berbicara di depan umum atau menjadi public speaker. Latihan dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun, serta dengan siapapun. Jika memiliki seorang partner atau rekan dalam bekerja atau berlatih, maka hal itu dapat menjadi manfaat yang sangat besar, karena berlatih dengan kawan dapat membuat orang tersebut memberikan feedback atau timbal balik, sehingga ketika da kesalahan-kesalahan sedikit, dapat disampaikan. Jika tidak memiliki teman satu orang pun ketika berlatih, maka setidaknya dapat berlatih dengan menggunakan kaca atau dengan merekam berupa video dengan menggunakan handphone. Rekaman tersebut dapat diputar secara berulang-ulang serta dievaluasi ulang agar dapat membuat seseorang untuk dapat melakukan evaluasi secara mandiri. Ini artinya bahwa dengan melakukan rekaman terhadap handphone, dapat membuat seseorang agar dapat megevaluasi secara mandiri. Selain berlatih dan melakukan persiapan, ada hal lain yang dapat dilakukan untuk dapat mengatasi permasalahan kurangnya rasa percaya diri.

Hal yang paling utama adalah mengetahui siapa audience atau peserta yang akan menjadi orang yang mendengarkan dan menyaksikan presentasi. Ini sangat penting, karena akan berpengaruh terhadap gaya bicara, Bahasa serta joke yang akan digunakan seseorang ketika melakukan presentasi. Misalnya ketika sudah mengetahui bahwa yang menjadi audiencenya adalah bupati, maka Bahasa yang digunakan adalah sopan, santun, formal serta tidak menggunakan joke atau lelucon yang mengarah kepada hal-hal yang tidak dapat disukai oleh bupati tersebut. Selanjutnya apabila yang menjadi audience adalah anak-anak usia SMP atau SD, maka Bahasa yang digunakan adalah Bahasa-bahasa yang mudah dimengerti serta tidak menggunakan kata-kata ilmiah. Apabila memberikan contoh-contoh atau ilustrasi yang disampaikan, maka berikanlah yang sesuai dengan umurnya, sehingga ini dapat menjadikan mereka senang ketika mendengarkan.

Hal yang kedua yang perlu diperhatikan adalah materi yang disampaikan. Ini adalah pesan utama yang akan disampaikan kepada para peserta yang mendengarkan presentasi. Materi yang disampaikan harus benar-benar sesuai dengan yang diharapkan oleh audience. Hindari menyampaikan hal-hal yang sudah diketahui oleh audience, karena ini dapat membuat mereka untuk merasa bosan terhadap materi-materi yang disampaikan. Jika diperlukan, maka dapat diulang-ulang kembali apa yang disampaikan.

Yang terakhir adalah dengan mengikuti pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan oleh organisasi. Hal ini sangat penting karena organisasi menjadi salah satu tempat untuk dapat menjadikan seseorang untuk dapat berkembang dan mengasah skill nya. Salah satu organisasi yang ada di Kabupaten Subang adalah Paguyuban Mojang Jajaka Kabupaten Subang. Organisasi ini memiliki aktivitas yang mana para anggotanya sering ditugaskan untuk dapat menjadi seorang MC atau pembawa acara dalam setiap kegiatan, oleh sebab itu public speaking menjadi sebuah keharusan untuk dapat mengajarkannya.

Dalam rangka kegiatan Pengabidan Kepada Masyarakat Program Kemitraan Dunia Usaha dan Pemda yang dilaksanakan oleh Fakultas Ilmu Sosial, maka beberapa orang dosen Program Studi PPKN melaksanakan kegiatan tersebut dalam rangka menjalin kerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Subang, yang dalam hal ini Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Subang untuk dapat melakukan pelatihan public speaking. Judul kegiatan ini adalah peningkatan kemampuan public speaking sebagai upaya untuk menjadi warga negara global bagi generasi muda. Harapannya dengan adanya kegiatan tersebut dapat menjadikan peserta lebih berpengalaman ketika menyampaikan materi di depan umum.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun